MERAUKE,ARAFURA,-Kepala Kepolisian Resor Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum mengharapkan kepada seluruh personil Polres Merauke untuk tahu dan paham tugas pokoknya sebagai pelindung, pengayom, pelayan dan penegakan hukum. Kebijakan dan program pemerintah harus Polri amankan, salah satunya terkait dengan larangan mudik Hari Raya Idul Fitri 1442 H.
“Kita Polri harus stay, siap siaga dan selalu waspada. Kita harus berlatih terus karena perkembangan situasi sangat cepat terjadi. Jadi jangan anggap remeh ketika melihat situasi yang terlihat aman-aman saja,“ jelas Kapolres saat memberikan pengarahan kepada ratusan personil Polres Merauke tentang strategi pengamanan dalam mengamankan suatu kegiatan yang akan dilaksanakan di wilayah hukum Polres Merauke, bertempat di lapangan apel Mapolres Selasa lalu.
Ia menegaskan, perintah Kapolri harus dipatuhi dan ditindak lanjuti. Seperti yang dikatakan Kapolri bahwa keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi. Keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi atau Salus Populi Suprema Lex Esto. Asas ini menjadi dasar pihak kepolisian dalam pengawasan terhadap masyarakat yang dilarang mudik lebaran dari tanggal 22 april 2021 hingga 24 Mei 2021.
Dalam hal work manajement, ketika Polres Merauke menghadapi kegiatan masyarakat maka harus sudah direncanakan dengan baik. Di antaranya daftar pengamanan ke depan yaitu pengamanan bulan suci Ramadhan, pengamanan Hari Raya Idul Fitri dan pengamanan kegiatan masyarakat seperti pelaksanaan PON XX tahun 2021 pada Bulan Oktober.
Lebih lanjut dikemukakan, pada masa pandemi Covid-19 ini kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Ia juga menyinggung tentang pelaksanaan home industri yang merupakan bentuk dukungan kepada masyarakat asli Papua. Termasuk pembuatan 6 kolam ikan untuk persiapan produksi bandeng presto serta lahan untuk pembangunan rumah. Dalam kesempatan itu Kapolres juga menghimbau seluruh anggota agar dapat menjaga kesehatan serta ucapan terima kasih karena telah menjaga sitkamtibmas Merauke tetap aman dan kondusif.
Usai pengarahan, Kapolres mengajak seluruh anggota untuk mengheningkan cipta dan mengibarkan bendera setengah tiang sebagai tanda penghormatan kepada para korban Kapal Nanggala 402.**(Istya Sari Utami)
