Pasific Pos.com
Info PapuaPapua Selatan

Pangkoopsau III Dialog Dengan Tokoh Masyarakat Papua

3107212
Marsda TNI Bowo Budiarto, S.E bersama tokoh masyarakat dan Muspida (foto:iis)

MERAUKE,ARAFURA,-Panglima Koopsau III, Marsda TNI Bowo Budiarto, S.E. CHRMP dalam kunjungan kerjanya ke Lanud J.A Dimara Merauke Jumat lalu berkesempatan mengadakan dialog dan ramah tamah dengan tokoh masyarakat Papua yang berlangsung di Swiss-Belhotel. Dalam dialog dan ramah tamah tersebut, Pangkoopsau III didampingi Danlanud J.A Dimara yang baru, Kolonel Pnb A. Gogot Winardi, S.T. serta pejabat Koopsau III. Sementara pejabat Forkompimda Kabupaten Merauke yang hadir antara lain, Danlantamal XI/Merauke Brigjen TNI (Mar) Wurjanto M. Han , Ketua DPRD, Benjamin Latumahina, Dandim 1707/Merauke Letkol Czi Muh. Rois Edy Susilo, S.T, Dansatrad 244 Merauke, Letkol Lek Nur Sahid, Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum, Kajari Merauke, Radot Parulian, SH dan, Kepala Pengadilan Negeri Merauke, Natalia Maharani, S.H, M.Hum.

Selain itu tampak hadir Tokoh Masyarakat Papua Selatan, Johanes Gluba Gebze, Ketua LMA Kabupaten Merauke, Frederikus Mahuze, Sekretaris LMA Merauke, Timotius Gedi Mahuze, Ketua LMA Papua Selatan, Ignatius Ndiken, Ketua Pemuda Marind, Fransiskus Ciwe, Tokoh Agama Katolik, Pastor John Kandam, Tokoh Agama Islam, Ustad Wawan Gunawan, Ketua Klasis GPI Merauke, Pendeta Viktor N. Jelira, S.Th, Tokoh Perempuan Papua, Albertina Mekiuw, Ketua Perempuan Marind, Margeretha Mahuze, Presiden BEM Unmus, Riski Patiasina, Ketua KNPI Merauke Simon Balagaize dan sejumlah tamu undangan penting lainnya.

Pangkoopsau III dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf TNI AU terkait tindak kekerasan yang dialami seorang warga sipil di Merauke oleh 2 oknum prajurit TNI AU Lanud J.A. Dimara. Kedatangan dirinya dalam rangka menindak lanjuti insiden yang terjadi 26 Juli 2021 lalu. “Dalam kesempatan ini kita bisa berdiskusi, kami mohon dengan sangat agar tidak terulang kembali hal serupa dan bisa mencarikan solusi sehingga tidak berkelanjutan. Kejadian ini akan kami evaluasi, personil yang di tempatkan di suatu daerah harus tahu kearifan lokal,”jelasnya. Ia menambahkan, Panglima TNI sangat menyesalkan perbuatan 2 oknum anggota tersebut sehingga malam itupun diambil tindakan agar permasalahan tidak berlarut-larut.

Panglima TNI mengambil keputusan mengganti Komandan Lanud Johanes Abraham Dimara dan ini juga sudah ditindaklanjuti Kepala Staf Angkatan Udara. Jadi sudah dilakukan serah terima jabatan Komandan Lanud dan Komandan Satpomau Lanud. Ia menegaskan bahwa tidak ada maksud tertentu dari keputusan tersebut, intinya hanya mengupayakan agar masalah dapat diselesaikan secepatnya. “Kami akan evaluasi kejadian ini karena hal ini sudah jelas-jelas melanggar kode etik sebagai seorang prajurit. Sebab seorang prajurit harus menyadari bahwa kita dari rakyat dan untuk rakyat,” tegas Marsda TNI Bowo Budiarto.**