Pasific Pos.com
Ekonomi & BisnisHeadline

BI Papua Sebut Uang Digital Mulai Geser Penggunaan Uang Kartal

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman (kanan) didampingi Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Thomy Andrias. (Foto : Zulkifli)

Jayapura – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mencatat penyerapan uang kartal (tunai) mengalami penurunan 5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya dari Rp2,38 triliun menjadi Rp2,26 triliun periode Januari hingga April.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua, Thomy Andrias menyebut, penyerapan yang melandai tersebut disebabkan beberapa faktor, salah satunya masyarakat mulai beralih menggunakan uang digital atau nontunai.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman mengatakan, pada periode SERAMBI atau Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idulfitri 2024, sebanyak 1.603 orang melakukan penukaran uang yang didominasi penukaran melalui aplikasi PINTAR BI.

“Masing – masing 925 penukar melalui aplikasi, dan 678 orang datang langsung ke titik penukaran,” kata Faturachman.

Dia mengatakan, tingginya jumlah pengguna aplikasi tersebut sesuai dengan harapan Bank Indonesia untuk mempermudah masyarakat melakukan penukaran uang rupiah.

Pada periode SERAMBI di Papua, terdapat 19 titik penukaran yang dilakukan oleh mobil kas keliling Bank Indonesia dengan realisasi penukaran sebesar Rp9,7 milyar.

Sementara, realisasi mobil kas keliling perbankan di 19 titik penukaran tercatat Rp1,45 milyar, dengan rincian masing – masing Rp226 juta uang pecahan besar atau UPB dan Rp1,22 milyar uang pecahan kecil atau UPK.

Menurutnya, terjadi penurunan penukaran uang pada periode SERAMBI 2024 dibandingkan 2023 sebesar 36,9 persen atau dari Rp1,9 triliun menjadi Rp1,2 triliun.

“Penurunan tersebut didasari oleh beberapa faktor seperti libur bersama yang panjang, sehingga membuat pemudik pulang lebih awal serta penggunaan uang kartal yang sudah mulai beralih ke uang digital,” ucapnya. (Zulkifli)