Pasific Pos.com
Info Papua

Kapolres Nduga Dituding Menutupi Tindakan Penganiayaan Terhadap Badan Pengurus Klasis dan Sinode Gereja Kingmi di Tanah Papua

Tokoh Masyarakat Nduga, Otomo Gwijangge, S.Th.

 

 

 

Jayapura – Terkait dengan statement yang di sampaikan Kapolres Nduga di media Fajar Papua pada 8 Oktober 2023, di nilai tidak sesuai dengan fakta riil di lapangan.

Untuk itu, salah satu Tokoh Masyarakat Nduga, Otomi Gwijangge, S. Th yang merupakan anak asli daerah tersebut membentah keras statement itu.

Bahkan, Otomi Gwijangge menuding Kapolres Nduga menutup nutupi tindakan penganiyaan yang dilakukan anggotanya terhadap Pengurus Klasis dan Sinode Gereja Kingmi di Tanah Papua.

“Gereja mintah tindakan nyata, sesuai dengan perbuatan anggotanya, sebagimana mereka sudah lakukan pengurusakan dan penistaan agama bahkan penganiayaan serta pencidraan secara permanen bagian organ tubuh orang lain. Lalu kemudian pihak keamanan tidak terbuka dan tidak bertanggung jawab,” kata Otomi Gwijangge, Kamis 12 Oktober 2023.

Menurutnya, disini terjadi kesenjangan dan tidak memberikan rasa keadilan terhadap pribadi orang maupun organisasinya.

“Kami toko Gereja memintah Kapolda Papua, Pimpinan Damai Cartenzs dan Kapolres Nduga, agar tidak menutup-nutupi dan sepelehkan, perbuatan anggotanya. Kami membutuhkan tindakan nyata, dan memberikan rasa keadilan terhadap pekerja Gereja dan organisasinya,”tandasnya.

Apalagi ungkap Otomi Gwijangge, pada tanggal 17 September 2023 lalu, sekitar pukul 22.30 Tim Damai Kartenz semena-mena melakukan tindakan pengurusakan dan penganiayaan serta penistaan agama di Kantor Klasis Kenyam (Gereja Kemah Injil KINGMI) di Tanah Papua.

“Berbicara ada perdamaian Pemerintah Daerah dan Gereja telah selesai dan apakah berpeluk-pelukan itu cukup membawah rasa keadilan terhadap Gereja dan pekerja Gereja? Kalau demikian apa catatannya, sedangkan menyampaikan perdamaian melalui ibadah pemulihan, ibadah pemulihan itu agenda klasis dan sinode, sebelum peristiwa itu terjadi, perdamaiannya harus jelas dan apa pernyataannya, “ketusnya.

Tak hanya itu lanjut Gwijangge, juga di katakan petugasnya di pindah tugaskan. Siapa yang di pindah tugaskan, sementara anggota yang melakukan tindakan kekerasan itu masih ada di Polres Kenyam, Nduga dan mereka masih melakukan aktifitasnya.

“Ini yang di maksud Kapolres Nduga menutup-nutupi, dan melindungi kejahatan anggotanya,”ujarnya.

Bahkan, Otomi Gwijangge juga membeberkan, kalau dirinya sempat mendapat teror pada saat ia berada di Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

“Saya kemarin di terror di lapangan Bandara di Kenyam oleh Kabag OPS, Polres Nduga. Dia katakan hati-hati jangan muncul di media dan stop tampil dimedia, saya akan periksa Kasus Korupsi anda. Apakah seperti ini bentuk teror dan intimidasi? Padahal media inikan merupakan tempat untuk mengungkap suatu kebenaran,”

“Ini kan zaman demokrasi untuk menyampaikan pendapat di muka umum, dan Undang-Undang menjamin itu. Atau kah ini sengaja di taruh untuk mengacau balaukan keadaan yang sudah aman di Kabupaten Nduga. Terkait masalah ini, pimpinan daerah harus bertindak tegas, “tandas Ootomi. (Tiara).

Artikel Terkait

Tokoh Masyarakat Nduga Minta Kapolda Papua Stop Fitnah dan Cemohkan Pejabat Daerah di Daerah Konflik

Jems

Tokoh Masyarakat Nduga Minta Kapolda dan Kapolres Jangan Sembunyikan Kejahatan Oknum Anggota Polisi

Jems