Pasific Pos.com
Kriminal

Kasus Mambra, Pansus Kemanusian DPRP Minta Oknum Tukang Ojek Diproses Hukum

Kasus Mambra
Ketua Pansus Kemanusian DPR Papua Feryana Wakerkwa,S.IP

Jayapura, – Kasus penembakan yang dilakukan oknum anggota Satgas Pam Rahwan 755/20/3-Kostrad di Kabupaten Memberamo Raya pada akhir pekan kemarin, yang mengakibatkan tiga anggota Polres Memberamo Raya (Membra) meninggal dunia, kini menjadi sorotan Panitia Khusus (Pansus) Kemanusiaan DPR Papua.

Bahkan, Pansus Kemanusiaan DPR Papua ini juga meminta pihak kepolisian segera memproses hukum oknum tukang ojek yang diduga sebagai penyebab terjadinya penembakan hingga menewaskan tiga anggota tersebut.

“Jadi jangan hanya pelaku penembakan saja yang diproses hukum, tetapi oknum tukang ojek yang diduga sebagai penyebab salah paham tersebut, itu juga harus ditahan dan diproses secara hukum,,” kata Ketua Pansus Kemanusian DPR Papua, Feryana Wakerkwa,S.IP kepada Pasific Post di Pantai Holtekamp, Jumat (17/4).

Selain itu, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini pun mempertanyakan siapa sebenarnya oknum tukang ojek tersebut.

“Oknum tukang ojek ini siapa dia sebenarnya? Masa karena dia saja sampai terjadi kasus besar ini. Jadi tolong periksa dia juga. Karena kami juga tidak tahu dimana keberadaannya sampai saat ini,” ujar Feryana.

Pasalnya, lanjut Feryana, kondisi saat ini sangat tidak memungkinkan pihaknya untuk langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). Sebab, saat ini Pemerintah Provinsi Papua tengah memberlakukan karantina wilayah atau pembatasan sosial berskala besar.

Menurutnya, hal itu dilakukan pemerintah sebagai upayah memutuskan rantai penyebaran virus corona atau covid-19 di Tanah Papua. Akan tetapi pihaknya akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas.

Namun diakui, jika hal itu merupakan hasil kesepakatan pihaknya untuk mengkawal kasus ini hingga tuntas.

“Tapi kalau untuk investigasi ke TKP, itu tidak bisa berhubung ada pembatasan wilayah,” ucapnya

Selain itu, pihaknya juga meminta, agar pelaku penembakan tiga anggota Polres Mamberamo Raya, segera dihukum seberat-beratnya.

“Jangan sampai kasus ini berakhir hanya sebatas minta maaf saja,” ketusnya.

Dalam kesempatan ini, kata Feryana, pihaknya menyampaikan turut berbela sungkawa atas gugurnya tiga bhayangkara muda itu.

Namun pihaknya berharap, keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi persoalan ini.

“Maaf, meskipun kami agak terlambat menyampaikan ini, namun tidak mengurangi rasa duka kami,” ujar Feryana.

Artikel Terkait

Demianus Tewas Kena Timah Panas Di Mile 50 Mimika

Fani

Yunus Wonda : TNI-Polri dan TPN-OPM Harus Hentikan Penembakan di Papua

Tiara

Gugurnya Dua Prajurit TNI, Fraksi Demokrat DPR Papua Turut Berduka

Tiara

DPR Minta Polisi Harus Profesional Ungkap Pelaku Penembakan di Puncak

Tiara

Yonif Raider 755/Yalet Berbagi Kasih Dengan Anak Panti Asuhan

Arafura News

Terkait Kasus Puncak, DPR Papua Minta Pihak Keamanan dan Komnas HAM RI Segera Lakukan Investigasi

Tiara

Mahasiswa Puncak Minta Negara Bertanggung Jawab Atas Penembakan 4 Pelajar dan 1 PNS

Tiara

Kembali Terjadi Penembakan di Intan Jaya, Negara Didesak Hentikan Pendekatan Keamanan Untuk Papua

Tiara

Legislator Papua Soroti Kasus Penembakan di Nduga dan Intan Jaya

Ridwan