Jayapura – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mencatat terjadi pertumbuhan penggunaan QRIS di Papua.
Pada Maret 2025, jumlah merchant atau pedagang yang telah menggunakan QRIS sebanyak 230.446. Kemudian, volume QRIS hingga Maret 2025 mencapai 10,2 juta transaksi dan pengguna QRIS telah mencapai 214.663.
“Jumlah ini terus meningkat setiap bulan menunjukan bahwa para pedagang atau UMKM sudah siap untuk mengadopsi sistem pembayaran digital QRIS,” ucap Tomy Adi Saputra selaku Analis Yunior Tim Implementasi Kebijakan dan Pengawasan SP PUR BI Papua, Jumat (16/5 2025).
Tomy mengatakan, semua paramater tersebut mulai dari merchant, volume hingga pengguna setiap bulan terus meningkat menunjukan akseptasi digital masyarakat terhadap sistem pembayaran QRIS semakin besar.
“Minat masyarakat di Papua untuk bertransaksi menggunakan QRIS juga semakin besar,” kata Tomy dalam kegiatan Bincang Bincang Media di Jayapura.
Dia menambahkan bahwa Jayapura, Merauke dan Mimika tiga daerah di wilayah Papua termasuk daerah otonomi baru dengan jumlah merchant terbanyak, masing – masing 131.691, 21.822 dan 19.403. Kabupaten Mamberamo Raya menempati urutan terendah dengan jumlah merchant 55.
Pada Maret 2024, Bank Indonesia membukukan transaksi QRIS sebanyak lebih dari 1,1 juta. Nominal transaksi dengan menggunakan QRIS juga mengalami peningkatan menjadi sebesar Rp181 miliar pada Maret 2024.
Peningkatan transaksi menggunakan QRIS didukung oleh jumlah merchant yang telah menyediakan pembayaran menggunakan QRIS di Papua sebanyak 188.226 dan total pengguna QRIS sebanyak 204.010. (Zulkifli)