Pasific Pos.com
HeadlineNasional

Tenaga Ahli Mensos Tinjau Workshop Pembuatan Cetakan Kapal Fiber

Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Rehabilitasi Sosial, Benhur Tomi Mano melihat Workshop pembuatan cetakan kapal fiber. (Foto : Istimewa)

Surabaya – Tenaga Ahli Menteri Sosial Bidang Rehabilitasi Wosial, Benhur Tomi Mano (BTM) melakukan kunjungan kerja ke Departemen Teknik Perkapalan (DTP) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Kamis (9/6/2022).

Dalam kunjungan kerja tersebut, mantan Wali Kota Jayapura dua periode itu ditugaskan Mentri Sosial untuk melihat Workshop pembuatan cetakan kapal fiber yang sementara diikuti oleh 15 peserta dari tiga Kabupaten di Papua yaitu dari Kabupaten Kepulauan Yapen, Asmat dan Mamberamo Raya sekaligus memberikan motivasi.

Disela-sela kunjungan, Benhur Tomi Mano mengemukakan, sebagai orang Papua kita bangga dengan program ibu Mentri Sosial. Program ini sangat nyata dengan melihat potensi wilayah kita yang terdiri dari laut, danau dan sungai.

ā€œSaudara-saudara yang dibina dan dilatih di sini setelah pulang bisa membantu ITS dan Uncen untuk menyiapkan anak-anak Papua yang lain, membuat kapal dalam mendukung transportasi lewat sungai laut dan danau,ā€ kata Benhur Tomi Mano.

BTM mengungkapkan, program ini akan terus dilakukan dan mencetak anak-anak Papua yang hebat dan bisa membuat kapal. ā€œSetelah kembali bisa juga melatih anak-anak Papua yang lain,ā€ imbuhnya.

ā€œDengan kapal ini lanjut BTM, kita bisa memenuhi transportasi lebih cepat. Jadi, kita memperdayakan masyarakat Papua supaya bisa menurunkan kemiskinan ekstrem,ā€ ujarnya.

Untuk itu BTM minta peserta pelatihan dari Papua ini dapat mengikuti dan memahami dengan benar apa yang disampaikan oleh para dosen.

Ditempat yang sama, Kepala Departemen Teknik Perkapalan ITS, Wasis Dwi Ariyawan mengatakan, Kementerian Sosial melalui ibu Menteri meminta ITS untuk membantu atau melatih teman-teman dari Papua untuk bisa membuat kapal.

” Jadi, mereka bukan hanya kita membangun teori bagaimana mendesain, membuat kapal, tetapi juga praktek langsung membuat kapal yang nantinya akan digunakan oleh mereka sendiri,” ujar Wasis.

Kata Wasis, produk ini akan menjadi kebanggaan teman-teman Papua yang dibuat, dioperasikan dan dirawat sendiri nantinya.

ā€œMudah-mudahan, program ini bisa berkelanjutan untuk membantu masyarakat Papua dalam meningkatkan kesejahteraan mereka,ā€ ucapnya.

Dia juga mengatakan, untuk transportasi di Papua sungai dan laut yang cukup dominan sehingga akses ekonomi akan lebih baik.

Ditempat yang sama salah satu peserta Workshop, dari Kabupaten Kepulauan Yapen, Yohanis Aerbaba mengakui baru beberapa hari mengikuti pelatihan sudah ada perkembangan.

ā€œKami dari tiga daerah di Papua setelah kembali akan melanjutkan pengetahuan yang sudah kami dapat di ITS,ā€ ujarnya.

Dikatakanya, pembuatan kapal ini bisa kami lanjutkan di daerah kami masing-masing, seraya mengakui peralatan di Papua belum canggih untuk melakukan pekerjaan ini, sehingga kami mohon ibu Menteri Sosial dapat menolong kami dengan alat-alat dan juga material.

ā€œJadi, kami sangat membutuhkan material dan peralatan dengan cepat karena setelah kembali ke daerah masing-masing boleh kami bawa serta,ā€ ucapnya.

Dia juga mengungkapkan, dengan kehadiran pak BTM selaku Tenaga Ahli Menteri Sosial, tentu kami sangat bangga karena bapak sendiri hadir untuk melihat apa yang kami lakukan.

Sementara dosen Fakultas Teknik Universitas Cendrawasih, Sutarmo menghaturkan terima kasih kepada pemuda-pemuda di Papua khususnya dari Kabupaten Kepulauan Yapen, Asmat dan Mamberamo Raya.

ā€œTiga kabupaten yang merupakan daerah pesisir pantai dan sungai. Saya harap agar jangan hanya fokus kepada mereka dari tiga kabupaten ini saja tapi kalau bisa untuk kabupaten lain,ā€ terangnya.

Seperti dari Kota Jayapura yang tidak ikut sertakan dalam kegiatan ini. Karena tanggung jawab kami dari pihak ketiga dalam hal ini Uncen, bahwa kami yang nanti akan melatih mereka lagi.

ā€œJadi, 15 perwakilan dari tiga kabupaten ini nantinya akan membantu kami melati peserta lain di Papua. Untuk itu, mereka harus mengikuti petunjuk bagaimana memperhatikan campuran,ā€ pesanya.