Headline

Pangdam XVII/Cenderawasih Kecam Kebiadaban OPM Terhadap Guru Dan Nakes Di Anggruk

Jayapura, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Rudi Puruwito, S.E., M.M mengecam kebiadaban dari OPM yang telah menyerang Guru dan Tenaga Kesehatan (Nakes) serta membakar rumah guru pada hari Jumat (21/3/2025) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo.

Hal ini disampaikan oleh Pangdam dalam keterangan pers usai menjenguk para korban kekejaman OPM yang dirawat di RS. Marthen Indey (RSMI) Jayapura, Senin (24/3).

Pada kesempatan ini, Pangdam Mayjen TNI Rudi menegaskan bahwa sejatinya gerombolan OPM adalah penindas masyarakat Papua karena telah mengakibatkan korban dari masyarakat Papua. Lebih lanjut dikatakannya Jumat sore itu tiba-tiba sekelompok orang anggota OPM menyerang dan membakar rumah guru. Namun para guru berusaha menyelamatkan diri dibantu warga. Guru berhasil selamat dan kemudian dirawat di Puskesmas Anggruk. Sebelumnya OPM juga merusak alat komunikasi berupa SSB dan Starling. Melihat kampung mendapat ancaman OPM, sebagian besar masyarakat mengungsi.

Lebih lanjut, Pangdam mengatakan bahwa aparat keamanan TNI pada hari Sabtu (22/3) pagi, berhasil menguasai wilayah tersebut dalam rangka mengevakuasi para korban dan masyarakat. Hari Minggu (23/3) sekira pkl. 14.00 Wit ke tujuh Korban berhasil dievakuasi ke Jayapura, dan kemudian dibawa ke RSMI untuk mendapat perawatan. Sementara korban meninggal dunia RLS (30) saat ini masih di RSMI dan proses maupun tempat pemakaman menunggu pembahasan pihak keluarga maupun Pemda Yahukimo. Sedangkan 6 orang lainnya akan dirawat sampai normal dan sembuh.

Terkait perkembangan situasi terkini, Pangdam mengatakan bahwa saat ini aparat TNI telah berada di Distrik Anggruk dan masyarakat yang mengungsi telah berangsur kembali ke rumahnya masing-masing dimana terdata 34 orang telah kembali ke kampung.

Sedangkan kaitannya ada tuduhan bahwa para korban adalah Intelijen Militer, Mayjen TNI Rudi menegaskan bahwa para Korban bukan TNI, dan bahkan masyarakat sudah mengetahui bahwa semuanya adalah Guru dan Nakes. Oleh karenanya, tuduhan OPM merupakan gaya atau trik OPM untuk mencari alasan membunuh masyarakat.

“Itu kedok gerombolan OPM. Tidak masuk logika dengan alasan berjuang namun OAP juga dibunuh,” Ujar Pangdam.

Adapun para korban 7 orang yang saat ini berada di RSMI yaitu
– Sdri. RLS (30), Perempuan, NTT, Guru, meninggal dunia
– Sdr. K (29), Laki-laki, NTT, Guru, Luka luka
– Sdr. FL (32), Laki-laki, NTT, Guru, Luka luka
– Sdr. T (28), Laki-laki, NTT, Guru, Luka luka
– Sdri. P (30), Perempuan, NTT, Guru, Luka luka
– Sdri. I (27), Perempuan, NTT, Nakes, Luka-luka.
– Sdri. F (32), Perempuan, Sorong Papua, Guru, Luka-luka.

Related posts

Persaingan Ketat! 621 OAP Berebut 50 Formasi PKWT di RSUP Jayapura

Bams

196 Kali Aksi KKB Selama 2023, Polda Papua : Warga Sipil Hingga TNI Polri Jadi Korban

Fani

Presiden Prabowo Resmikan Proyek Strategis Ketenagalistrikan Terbesar di Dunia

Fani

Festival Cenderawasih 2025 Bukukan Omset Rp752 Juta

Fani

BTM – YES dan MARI – YO Hadiri Deklarasi Pengawasan Pemilu Damai 

Bams

Soal THR Dibayar Lebih Awal, Begini Respons Apindo Papua

Fani

Leave a Comment