Pasific Pos.com
Papua Selatan

Kedatangan Tiga Dosen, AKBP Untung Sangaji Sharing Pengolahan Teh Sarang Semut

2508212
Kapolres Untung Sangaji bersama tiga dosen Unmus (foto:iis)

MERAUKE,ARAFURA,-Keberhasilan seorang Untung Sangaji yang saat ini menjabat sebagai Kapolres di tanah Anim Ha dalam memberdayakan masyarakat dan membantu pengembangan home industri di daerah ini, tidak dapat dipungkiri mampu membuat banyak pihak jatuh hati kepada ide-ide beliau. Tidak sedikit yang ingin belajar dan dibina oleh komandan dengan figur yang humanis itu demi meningkatkan taraf hidup mereka. Yang terbaru adalah dari kalangan dosen, dalam hal ini dari lingkup Universitas Musamus yang tengah membina masyarakat untuk memproduksi teh celup dari sarang semut.

Demi mendapatkan arahan dan masukan dari sang Kapolres, mereka telah melakukan pertemuan, Rabu (25/8) di lobi Mapolres dan diterima dengan sangat baik oleh AKBP Untung Sangaji. Ketiga dosen tersebut terdiri dari Candra Wahyudi yang juga selaku Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat dan sebagai dosen pendidikan ekonomi, Agus Kichy Hermansyah selaku anggota tim dan sebagai dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar serta Supriyadi, anggota tim dan dosen pendidikan fisika. Dalam kesempatan itu Candra Wahyudi mengemukakan bahwa terdapat visi yang sama antara tim dengan sang Kapolres, yakni sama-sama fokus dalam peningkatan ekonomi masyarakat khususnya masyarakat lokal. Tim ingin membina SDM yang ada di tengah masyarakat dalam hal ini di Kampung Wasur sehingga hasilnya sesuai dengan harapan.

“Jadi kita ingin mendapatkan arahan dari Pak Kapolres, bagaimana agar SDM yang ada di Wasur dapat dibina dengan optimal dan tetap solid dalam memproduksi teh sarang semut ini. Sebab selama kurun waktu setahun terakhir, cenderung masih ada yang keluar masuk sehingga terkesan tidak konsisten dalam kelompoknya,”ujar Chandra. Sementara itu Supriyadi menambahkan, untuk memberdayakan masyarakat Wasur, tim turut menggandeng Balai Taman Nasional Wasur (BTNW) karena warga mencari sarang semut di hutan dan dibeli oleh pihak balai.

Berdasarkan informasi dari pimpinan balai, produk tersebut sudah memberikan income kepada masyarakat. Bahkan jika ingin memesan harus menunggu 1 sampai 2 minggu karena barangnya didatangkan dari Pulau Jawa. Jadi pengolahan dan pemasaran teh sarang semut ini murni semua dari masyarakat, untuk masyarakat dan oleh masyarakat. “Kami juga sering membaca di berbagai media bahwa Bapak Kapolres sangat peduli dan respect terhadap pemberdayaan masyarakat lokal. Oleh sebab itu kami ingin belajar dari bapak, bagaimana menanamkan kedisiplinan kepada masyarakat binaan dan membuat mereka tetap solid karena manfaatnya akan kembali lagi kepada mereka,”jelas Supriyadi.

Di hadapan tamu-tamu dosennya itu, Kapolres Untung Sangaji menyampaikan apresiasi kepada tiga dosen tersebut karena telah membina masyarakat dan produk yang dihasilkan juga sangat baik. Oleh sebab itu dibutuhkan keseriusan dalam pengolahannya termasuk faktor higienitas harus dikedepankan. Sarang semut merupakan komoditi yang kaya manfaat dan mengandung nilai jual tinggi, oleh sebab itu sangat disayangkan jika tidak dikelola dengan baik. “:Kita jangan bersikap cuek dan terkesan hanya melihat bagusnya saja. Padahal masih banyak yang dapat diolah. Untuk kemasannya, harus dipikirkan agar benar-benar aman dan tidak mengganggu kesehatan,”jelas Kapolres.

Ia mengharapkan teh sarang semut dapat merambah pasaran hingga keluar daerah bahkan luar negeri. “Sekarang yang paling penting, bagaimana memanfaatkan sumber daya alam yang ada, jangan miskin di alam kita yang kaya. Kita juga jangan tergantung dengan orang luar karena kita bisa melakukan propaganda bisnis dengan apa yang kita miliki dari alam sekitar,”ungkap Untung Sangaji. Diakui tidak semua wilayah memiliki kualitas sarang semut yang baik, jadi penting untuk mempertahankan kualitas yang ada serta pengembangan dalam hal usaha.**