Pasific Pos.com
Info Papua

Gelar Orientasi Moderasi Beragama, Kemenag RI sebut Peran dan Fungsi Penyuluh Agama Penting

Pdt Amsal Yowei selaku Direktur Urusan Agama Kristen Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI membuka orientasi moderasi beragama bagi penyuluh agama kristen di wilayah Indonesia Timur. (Foto : Istimewa)

Jayapura — Untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, kebersamaan dan membangun sikap mental para penyuluh agama Kristen tentang moderasi beragama Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen Kementerian Agama (Kemenag RI) menggelar orientasi Pelopor Moderasi Beragama Penyuluh Agama Kristen Wilayah Indonesia Bagian Timur di Jayapura mulai Selasa, 13 Juni 2023 hingga Jumat 16 Juni 2023 di Hotel Mercure Jayapura, Papua.

Pdt Amsal Yowei selaku Direktur Urusan Agama Kristen Dirjen Bimas Kristen Kemenag RI menyampaikan bahwa pentingnya peran dan fungsi penyuluh agama. Oleh karena itu, perlu memahami dengan baik konsep moderasi beragama serta mampu menginternalisasi nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan di tengah masyarakat.

“Para penyuluh diharapkan dapat menjadi pelopor, teladan atau role model implementasi moderasi beragama dalam kehidupannya, baik dalam keluarga, di tempat kerja maupun di tengah lingkungan masyarakat dan kelompok binaannya,” ujar Amsal Yowei.

Dia menyampaikan bahwa implementasi moderasi beragama merupakan syarat integritas yang kuat dari para penyuluh agama untuk menjaga keselarasan antara perkataan dan perbuatan.

“Cara pandang keagamaan yang moderat itu harus diimplementasikan dalam sikap dan praktek hidup di tengah masyarakat, sehingga kita membutuhkan pelopor moderasi beragama yang mampu mengimplementasikan paham moderasi beragama dalam kehidupannya, baik di dalam keluarga, di tempat kerja maupun di tengah lingkungan masyarakat,” jelasnya.

Amsal Yowei juga mengingatkan untuk tidak lengah dengan situasi damai dan harmonis antar umat beragama yang tercipta di wilayah Indonesia Timur dan secara khusus di Papua.

“Kita perlu melakukan langkah-langkah strategis dalam merawat dan meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama. Kegiatan ini merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh Ditjen Bimas Kristen dalam upaya bersama untuk menjaga kerukunan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” imbuhnya.

“Saya berharap, peserta orientasi dapat mengikuti kegiatan tersebut dengan baik. Kehadiran kita di tengah masyarakat diharapkan dapat memberikan dampak positif serta dapat memutus mata rantai penyebaran paham-paham radikal yang dapat memecah belah kerukunan dan persatuan, serta ideologi yang tidak sejalan dengan kecintaan terhadap bangsa,” ucapnya.

Pelpian Situmorang selaku Panitia orientasi menyampaikan bahwa peran fungsi penyuluh agama salah satunya sebagai motivator dalam kerukunan umat beragama agar dapat melaksanakan ajarannya masing-masing.

“Penyuluh agama perlu dijadikan pelopor moderasi beragama untuk menciptakan masyarakat yang toleran menerima perbedaan untuk terjalinnya masyarakat yang rukun dan toleran,” ucapnya.

Pelpian juga menyampaikan para peserta yang mengikuti kegiatan tersebut berjumlah 66 orang yang terdiri dari para penyuluh agama dari wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Pemateri pada kegiatan tersebut merupakan kelompok kerja moderasi beragama Kemenag.

Hadir pada kesempatan tersebut, I Made Suwena Widyantara selaku Pembimbing Masyarakat Hindu Kanwil Kemenag Provinsi Papua.