Pasific Pos.com
Olahraga

Disorda Godok Grand Design Sepak Bola dan Atletik Papua

Kepala Balai Latihan Olahraga dan Pemuda Sonya Monim SH, menyerahkan kajian pembentukan akademi sepakbola dan atletik kepada Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua, Alexander Kapisa, Senin, 30 Agustus 2021.

Jayapura – Menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo dan Gubernur Papua untuk menjadikan Papua sebagai provinsi sepak bola dan atletik, Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) menggodok grand design olahraga.

Grand design untuk cabang olaharaga dan sepak bola ini nantinya akan menjadi pabrik pencetak prestasi atlet Papua di masa mendatang.

Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua, Alexander Kapisa, mengatakan grand design olahraga Papua tersebut digagas untuk mencetak atlet-atlet berprestasi dan profesional di cabang olahraga sepakbola dan atletik maupun di cabang olahraga lainnya yang akan dikelola secara profesional.

“Mungkin khusus dua cabor sepak bola dan atletik akan dikelola secara profesional ini kita leburkan saja jadi akademi, jadi PPLP itu hanya untuk cabor-cabor lain saja. Bagaimana kita mau harap prestasi kalau dari sisi kelola saja belum maksimal. Kalau kita bicara akademi berarti profesional industri. Ini soal mindset yang harus dirubah, tata kelola manajemen. Kalau kita mau menuju profesional industri itu harus swasta yang pegang,” kata Kapisa, Senin (30/8/21).

Dikatakan, dengan keberadaan venue PON bertaraf internasional harus dimanfaatkan untuk pembinaan dan pengembangan atlet, agar di kemudian hari stok atlet dari Papua berlimpah dan kita memberikan kontribusi kepada tim nasional.

Alex Kapisa menegaskan bahwa akademi yang akan dibuta nantinya harus terbentuk sebelum berakhirnya masa jabatan Gubernur Lukas Enembe.

“Jadi bagaimana kita bisa memanfaatkan fasilitas yang ada saat ini. Hari ini orang Papua punya talenta dan fasilitas juga ada. Jadi kalau 2 – 3 tahun Papua tidak bisa berpretasi di olahraga, kita akan merasa bersalah. Kalau kita bisa melahirkan atlet yang berpretasi akan menjadi sebuah kebanggaan. Akademi ini sangat penting sekali, dan kalau kita bisa kelola akademi ini secara profesional itu sudah luar biasa bagi kita. Sebelum Pak Gubernur mengakhiri jabatannya, akademi ini harus terbentuk,” tegasnya.

Untuk mendukung pembentukan akademi tersebut, Kapisa mengatakan pihaknya dalam waktu dekat akan berupaya untuk mencari dan menggandeng sponsor.

“Saya sudah izin kepada Pak Gubernur untuk diekspos kepada PT FI, dan dalam waktu dekat akan kita eskpos ke manajemen PT FI untuk pembentukan akademi ini. Saya sudah sampaikan juga ke Menpora dan beliau sudah apresiasi juga rencana ini. Selain merencanakan iven untuk memanfaatkan venue, kami juga akan membentuk akademi. Ini juga merupakan visi dan misi Pak Gubernur,” ungkapnya.

Pakar sports science, Ucup Yusuf yang mengkaji pembentukan akademi tersebut mengatakan ada lima poin dalam kajian grand design di antaranya paparan kajian grand design, tata kelola manajemen, pembinaan olahraga prestasi jangka panjang, pembinaan latihan sepakbola (usia 6,12,16,18 tahun ke atas), pembinaan latihan atletik (dasar, usia 8-12, 13-17,18 tahun ke atas), dan referensi video youtube.

Oleh karena itu, disarankan cabor-cabor olimpiade menjadi pembinaan utama, mungkin kerjasama antara KONI dan Disorda harus membangun lab science olahraga. Mahal tapi bisa dilakukan secara bertahap. Pada dasarnya konsep ini sudah disampaikan.

“Kita coba mendorong dulu di dua cabor ini. Kalau berhasil kenapa tidak, pasca PON banyak sarana dan prasarana bisa digunakan. Dan bisa diajukan ke Presiden bahwa Papua sudah layak disebut sebagai provinsi olahraga nasional bagian timur,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Launching Papua Jadi Provinsi Olahraga

Bams

Disorda Papua Siapkan Strategi Pemanfaatan Venue Pasca PON dan Peparnas

Bams

PTFI Berikan Bonus 1 Miliar Untuk Sepakbola Papua

Bams

Sepak Bola Papua Juara Sempurna

Bams

Ricky Cawor Pecahkan Rekor Top Skor Paling Produktif Sepanjang PON

Bams

Target Kawinkan 3 Gelar Tercapai, BTM: Itu Berkat Doa Masyarakat Papua

Bams

Butuh 1 Gol Lagi, Ricky Sejajar dengan Boaz Solossa

Bams

Dua Kali Penalti, Kaltim Kecewa Papua : Kami Tak Pernah Minta Penalti

Bams

Gol Indah Armanita Bawa Papua Raih Emas Sepak Bola Wanita PON XX

Bams