Pasific Pos.com
HeadlineKota Jayapura

Yunus Wonda Tegaskan, Tak Ada Kegiatan Fisik di Malam Pergatian Tahun di Jembatan Youtefa

Wakil Ketua I DPR Papua, DR.Yunus Wonda, SH.MH.

Jayapura – Terkait beredarnya dua Flayer berbeda di media sosial, tentang pesta akhir tahun di Jembatan Youtefa atau lebih dikenal dengan Jembatan Merah, membuat masyarakat Kota Jayapura dan sekitarnya menjadi bingung dan bertanyak-tanyak.

Pasalnya, Flayer pertama soal adanya undangan festival Cahaya di Jembatan Youtefa yang digarap oleh tim PON XX tahun 2021 dengan menghadirkan sejumlah artis ibu kota yakni Group Band Padi, dan Host Kondang Rafi Ahmad kemudian ada Boaz Solosa juga Standup Commedy Yeyen serta masih ada artis lainnya.

Sementara Flayer kedua tentang larangan berkumpul di sejumlah titik keramaian di malam pergantian tahun. Seperti di Taman Imbi, kawasan bisnis Ruko Pasific Permai, Jalan Soa Siu, Jembatan Youtefa dan sekitarnya termasuk di Lingkaran Abepura dan sekitarnya juga ditutup.

Menanggapi pemberitaan itu, Ketua Harian Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON), DR. Yunus Wonda, SH. MH menjelaskan bahwa, yang dilakukan itu hanya taping pengambilan gambar untuk disatukan dalam bentuk video dan siaran langsung. Sehingga disana tidak ada fisik, karena pengambilan itu sudah dilakukan sejak beberapa hari lalu.

“Itu hanya potongan gambar dengan spot Jembatan Youtefa dan video itu sudah diambil beberapa hari lalu. Sehingga besok malam itu hanya muncul di Televisi, yang nantinya diliput lewat Metro TV. Dan itu bisa ditonton secara virtual lewat hendphone. Yang isinya tentang hitungan mundur 300 hari menuju PON tahun 2021. Jadi bukan secara fisik dan tanggal 31 malam itu tidak ada kegiatan di lokasi itu,” kata Yunus Wonda ketika dihubungi Pasific Pos lewat via telepon, Rabu 31/12), petang.

Untuk itu, Yunus Wonda yang juga sebagai Wakil Ketua I DPR Papua menghimbau kepada seluruh masyarakat Kota Jayapura, agar di malam pergantian tahun 2020 ini tetap tenang dan melakukan aktivitas di rumah masing-masing. Yang terpenting harus berdoa semoga kita semua diberi umur panjang supaya bisa bertemu di malam pergantian tahun berikutnya.

“Jadi sekali lagi untuk merayakan malam tahun baru tetap di rumah saja, tetap tenang serta berdoa. Karena malam tanggal 31 Desember 2020 ini tidak ada kegiatan fisik di seputaran Jebatan Youtefa dan sekitarnya. Seluruh masyarakat hanya bisa menyaksikan itu melalui Metro TV. Metro TV yang nanti akan menyiarkannya secara langsung jam 11 malam waktu Papua. Sekali lagi fisiknya tidak ada di Jembatan Youtefa,” jelasnya.

Kata Yunus Wonda, kalaupun masyarakat ingin menyambut malam tahun baru dengan menyalakan kembang api tidak masalah, asalkan itu di lakukan di rumah masing-masing dan tidak boleh bikin pesta kembang api di lapangan atau di tempat umum, ini untuk menghindari kerumunan orang banyak.

“Hari ini kalau kita mau melarang untuk tidak bisa menyalakan kembang api, itu tidak mungkin lagi, karena hari ini kembang api itu sudah dijual dimana mana. Kalau kita lihat mulai dari Kota Jayapura sampai di Sentani, kembamg api itu sudah di jual sepanjang jalan dan pasti masyarakat sudah banyak yang beli dan tidak mungkin bisa dicegah lagi. Kalau memang mau melarang, kenapa tidak dari awal. Toh masyarakat hanya lakukan itu di rumah masing-masing,” ujar Wonda.

Menurutnya, yang tidak boleh dilakukan itu melakukan konvoi dengan menggunakan motor rame-rame di sepanjang jalan, kemudian berkerumun di lapangan lalu mengadakan pesta kembang api.

“Tapi kalau di rumah masing-masing susah untuk kita larang lagi, karena kalau mau larang ya dari awal tidak boleh jual kembang api di sepanjang jalan. Pelarangannya yang tidak boleh adalah di tempat umum dengan kerumunan dalam jumlah yang besar, lalu melakukan pesta kembang api. Kalau di rumah-rumah kan saya pikir kembang api sudah terlanjur di jual dan banyak masyarakat yang sudah beli,”ucapnya.

Oleh karena itu, Yunus Wonda mengingatkan kepada seluruh
masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan terlebih harus patuhi segala larangan tersebut demi memutus rantai penyebaran covid-19.

Selain itu tambahnya, tetap menerapkan protokol kesehatan, tidak perlu keluar rumah untuk melakukan kegiatan-kegiatan di tempat umum di malam tahun baru, sebab hal itu bisa menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan betsama. Karena covid-19 ini masih bersemayam di negeri kita, dia belum berlalu dan kapan saja dia bisa menghampiri kita jika tidak waspada dan hati-hati.

“Dimasa pandemic ini sangat tidak mungkin lah kami menggelar kegiatan fisik apalagi sampai mengumpulkan massa begitu banyak. Karena kami pun tahu sudah ada himbauan pelarangan. Baik dari pemerintah pusat, pemprov, pemkot serta pihak keamanan untuk tidak melakukan kegiatan fisik di tempat umum di malam pergantian tahun baru,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Lewat Moment Safari Ramadhan, Sekretariat DPR Papua Berbagi Kasih di Dua Pondok Pesantren

Jems

Sekretaris Fraksi PAN DPRP Minta Pj Gubernur Segera Lantik Pejabat Eselon Pemprov Papua

Jems

DPRP Minta Pj Gubernur Evaluasi Kinerja Kepala OPD

Bams

Sesuai UU Otsus, Presiden Wajib Terbitkan Perpres KKR dan Pengadilan HAM Ad Hoc di Papua

Bams

Peran Perempuan Dalam Lestarikan Eksistensi budaya dan kehidupan Masyarakat Asli Papua Dinilai Sangat Relevan

Bams

Kasus Pembantaian Warga Sipil di Nduga, Yunus Wonda Sebut Tindakan Tidak Berprikemanusiaan

Bams

Yunus Wonda: Pro Kontra Tentang Pemekaran Adalah Hal Biasa

Bams

Legislator asal Papua Himbau Masyarakat Sambut DOB

Bams

Komisi IV DPR Papua Minta OPD Rumpun Infrastruktur Tingkatkan Kinerja

Bams