Pasific Pos.com
Headline

Waspada Manipulasi, Perum Bulog Papua : Harga Beras SPHP Tercantum di Kemasan

Beras SPHP. (Foto : Istimewa)

Jayapura – Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai manipulasi harga beras yang digelontorkan Perum Bulog melalui program Gerakan Sigap SPHP.

Pemimpin Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat, Raden Guna Dharma mengatakan, harga beras yang telah digelontorkan masih menggunakan harga lama sebesar Rp10.500 per kilogram di tingkat pengecer dan telah tertera di kemasan.

“Pedagang sebagai pengecer yang telah bermitra dengan Perum Bulog menebus beras seharga Rp8.900 per kilogram. Mereka wajib menjual Rp10.500 per kilogram, karena sudah ada keuntungan yang diperoleh pedagang,” kata Guna Dharma, di Jayapura, Senin (28/8/2023).

Dia pun meminta kepada masyarakat jika menemukan oknum pedagang yang menjual beras tidak sesuai ketentuan, dapat melaporkan kepada pihaknya.

Pemimpin Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat, Raden Guna Dharma. (Foto : Sari)

“Setiap hari kami mengawasi, dan meminta Satgas Pangan Polda Papua membantu melakukan pengawasan harga beras di wilayah Jayapura,” kata Guna Dharma.

Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat telah menyalurkan 36 ton beras melalui Gerakan Sigap SPHP di sejumlah pasar tradisional dan satu ritel modern di Jayapura, Papua.

36 ton beras medium dari Thailand tersebut disalurkan bervariatif sesuai permintaan pedagang yang tersebar di 20 mitra Perum Bulog di Pasar Induk Regional Youtefa, 7 mitra Pasar Sentral Hamadi serta HR Mart di Koya Barat sebanyak 2 ton.

Guna Dharma menegaskan bahwa Perum Bulog secara masif melaksanakan Gerakan Sigap SPHP agar peran badan urusan logistik ini dalam menstabilkan harga pasar tercapai. (Zulkifli)