‘Pihak Dinas Diharap Beri Dukungan‘
MERAUKE,ARAFURA,-Terkait dengan kegiatan pendampingan kepada para petani kopi yang ada di Distrik Muting maka Kepala Kampung Seed Agung, I Nengah Sudiana, Jumat (29/1) mengajukan proposal pembukaan lahan kebun kopi milik Kampung Seed Agung, bertempat di kantor Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke. Pertemuan tersebut turut dihadiri Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke, Ir. Y. Ratna Laoce, M.Si, Sekretaris Distrik Muting, Sukito, PS Kanit Binmas Polsek Muting, Bripka Jasman Tristanto,S.Sos dan staf dinas.
Dalam kesempatan itu tersebut pihaknya meminta dukungan dinas untuk dapat membantu petani kopi di Kampung Seed Agung dalam membuka kebun kopi. Selaku kepala kampung, ia berharap para petani di Kampung Seed Agung dapat menerima bantuan pembukaan lahan perkebunan yang telah disiapkan berupa lahan kas desa sebesar 10 hektar dan 15 hektar lahan milik petani kopi di Kampung Seed Agung. “ Kami sangat Optimis dengan bantuan Ibu Kadis dalam pembukaan lahan kebun kopi dapat mempercepat kami dalam berkerja dan apa yang telah dirintis oleh Polsek Muting melalui Kanit Binmas dapat berjalan dengan baik,”jelasnya.
Ia menambahkan, hasil kopi ini ke depannya akan sangat membantu meningkatkan perekonomian di kampung tersebut. Sementara itu Sekdis Muting, Sukito menyampaikan bahwa petani kopi Muting sudah ada sejak tahun 1995 silam namun belum diakomodir dalam penjualan sehingga mereka banyak beralih ke tanaman lain. Saat ini melalui PS Kanit Binmas Polsek Muting, Kopi Muting milik petani lokal dapat di beli dengan harga yang sesuai dan sudah dipasarkan di masyarakat luas serta sejumlah toko. Tentunya hal ini sangat membantu perekonomian di tengah pandemi Covid 19.
Pihaknya juga berharap dinas dapat mengakomodir Pembukaan kebun, pengadaan bibit dan pemupukan untuk petani kopi khususnya di Distrik Muting. Pada kesempatan yang sama, PS Kanit Binmas Bripka Jasman Tristanto,S.Sos menyampaikan bahwa pada saat ia bertugas di Bulan November 2020, langsung melakukan pemetaan untuk menggali potensi masyarakat dan kebetulan komoditi kopi yang saat ini lagi tren. Namun komoditi kopi di Kampung Seed Agung belum dikelola dengan baik sehingga perlunya kordinasi dengan pihak terkait agar kopi dapat dipasarkan.
Kopi Muting sudah diproduksi sekitar 300 kg dan sudah dipasarkan di Merauke dan dikirim ke luar Merauke. “Sudah dilakukan pembibitan kopi sebanyak 10.000 pohon kopi. Saat ini bibit kopi sudah berumur 3 bulan, oleh sebab itu diharapkan dukungan ibu kadis untuk pembukaan lahan perkebunan kopi di Kampung Seed Agung,”ujarnya. Menanggapi permintaan tersebut, Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke, Ir. Y. Ratna Laoce, M.Si mengungkapkan bahwa dirinya juga baru mengetahui ternyata di Kampung Seed Agung ada kebun kopi karena selama ini yang diketahui hanya ada di Distrik Jagebob dan Distrik Sota.
Dirinya sangat mengapresiasi karena kopi Muting sudah dipasarkan di beberapa toko di Kota Merauke serta mendukung upaya Polsek Muting, Distrik Muting dan Kepala Kampung dalam rangka pemberdayaan petani kopi Kampung Seed Agung Distrik Muting untuk bisa diexplore dan lebih dipromosikan agar kopi lokal dapat dikenal khalayak ramai, baik di Merauke maupun di luar daerah. Kopi lokal akan mampu bersaing dengan kopi dari daerah lain. Pihaknya akan berupaya mengakomodir pembukaan lahan perkebunan kopi di Distrik Muting dalam tahun ini melalui mekanisme pengusulan agar masuk dalam APBD perubahan.
