Pasific Pos.com
Headline

Menjawab Kerinduan Umat Johanis Rettob Dan Istri Ibadah Di Gereja Katolik Sempan Mimika

Caption : Jhon Rettob tampak menyapa akrab mantan lawan politiknya Allo Rafra

 

Timika, Wakil bupati Mimika Johanis Rettob tampak memasuki gereja Katolik Sempan Mimika. JR panggilan akrabnya, didampingi istri tercinta.

“Kami ibadah pagi ini disini untuk menjawab kerinduan umat. Hampir empat bulan saya meninggalkan kota Timika, dan tentu ini waktu yang cukup lama, ” Ujar JR sebelum mengikuti misa, Minggu (22/10/2023)

Sesaat sebelum misa berakhir, Pastor Pastor Paroki Santo Stefanus Sempan Timika, Maximilianus Dora OFM, meminta Johanes Rettob untuk menyapa umat yang hadir.

“Saya menghilang selama empat bulan, saya dituduh melakukan korupsi melalui pengadaan pesawat. Kasus ini membuat saya lelah, capek. Diperiksa oleh berbagai pihak dan akhirnya oleh Kejaksaan saya harus duduk sebagai terdakwa. Yang saya rasakan hukum dipakai sebagai alat politik. Kita dikatakan menegakkan hukum tapi yang ada hukum sebagai alat, hukum ditegakkan dengan melawan hukum, ” ujar Johanes Rettob.

“Sebagai orang Katolik, saya merasa dengan doa dan tuntunan, dengan cinta kasih umat saya diputuskan bebas murni. Saya hadir untuk membangun iman kita dan paroki ini. Ini adalah kesaksian saya, tanpa dekat dengan Tuhan saya tidak akan bisa seperti sekarang ini, ” Lanjutnya.

Sementara itu Pastor Paroki Sempan dalam kotbahnya, menceritakan apa yang dilakukan oleh Alexander Agung. Alexander Agung bisa saja memberikan mata uang tembaga kepada pengemis yang ditemuinya namun tidak sesuai dengan kedudukannya sebagai raja, maka dia memberikan mata uang emas. Demikian juga ketika Tuhan diuji umatnya kaum Farisi. “Apakah kami harus membayar pajak kepada Kaisar? ” Maka menurut Alkitab Tuhan menjawab berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.

Lanjutnya, sebagai orang Katolik kita memiliki kewarganegaraan. Satu pihak kita sebagai warga negara Indonesia dan kita juga sebagai warga negara Kerajaan Allah. disatu pihak kita harus menururi perintah pemerintahan dan di satu sisi kita harus turut perintah Allah.

Pada akhirnya Pastor mengatakan di negara kita saat ini antara politik dan agama dicampur adukkan. “Fanatisme agama gampang tersulut. Dan kita sudah merasakannya. Misalnya peristiwa Ketapang, di Poso, dan di Kupang. Banyak sarana digunakan untuk kepentingan kepentingan tertentu. Seharusnya kita menyakini bersama bahwa seluruh agama harusnya bersatu untuk kesejahteraan umatnya, ”

Pastor pun menyampaikan dua himbauan, pertama Umat Katolik tidak mencampurkan agama Katolik dengan politik. Lebih baik kita menyakini diri dari sentimen sentimen atau fanatisme. Kedua kita harus menjalankan politik yang beragama. Politik yang bermoral agama, sebab ini akan meningkatkan mutu politik kita.

Usai misa tampak Johanes Rettob didampingi istri menerima ucapan dari umat yang hadir.