Pasific Pos.com
HeadlineSosial & Politik

Komisi II DPR Papua Beri Bantuan Satu Unit Mixer Kepada Home Industry Sabun Buah Merah

Ketua Komisi II DPR Papua, Mega MF Nikijuluw, SH didampingi sejumlah Anggota Komisi II DPR Papua saat menyerahkan bantuan satu unt Mixer kepada Kelompok Pengelolaan Buah Merah Aquina, Henekombe, Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat (27/08). Foto Tiara.

Jayapura – Dalam rangka kegiatan fungsih pengawasan, urusan pemerintahan bidang ekonomi, Komisi II DPR Papua mengunjungi home industry pembuatan sabun mandi batangan yang bahannya terbuat dari buah merah, sere dan jahe di Hinekombe, Sentani, Kabupaten Jayapura, pada Jumat siang, (27/08).

Dimana, kunjungan kedua kalinya ini, Komisi II DPR Papua memberikan bantuan berupa satu unit Mixer dan uang tunai untuk mendukung produksi sabun buah merah dan mengurus badan usahanya.

Usai ramah tamah dengan masyarakat setempat yang tegabung dalam kelompok pembuatan buah merah, Ketua Komisi II DPR Papua, Mega MF Nikijuluw, SH didampingi Wakil Ketua Komisi II, Nikius Bugiangge, dan Sekretaris Komisi II, Danton Giban serta Anggota Komisi II, Mustakim HR, Siti Susanti, H.Darwis Massi, Petrus Pigay dan Kope Wonda menyerahkan bantuan Mixer kepada Ketua Kelompok, Yusman Enumbi, Jumat, 27 Agustus 2021.

“Ini kunjungan kami yang kedua, setelah sebelumnya datang bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi. Disini, kami ingin melihat sejauhmana perkembangan UMKM atau home industry ini berjalan. Dan kami juga telah sampaikan agar segera mengurus administrasi atau badan hukumnya,” jelas Mega.

Untuk itu, lanjut Politisi PDI- Perjuangan ini, Komisi II DPR Papua memberikan bantuan Mixer, agar dapat digunakan untuk mengelolah sabun buah merah serta bahan lainnya. Bantuan Mixer itu diberikan lantaran, Yusman Enumbi sebagai ketua kelompok, masih menggunakan secara manual dengan tangan.

“Karena itu menggunakan bahan kimia, sehingga kami takut jangan sampai tangannya rusak. Untuk itu, kami Komisi II DPR Papua datang membantu, meski kecil setidaknya dapat meningkatkan usaha mereka,” ungkap Mega.

Oleh karena itu, Mega Nikijuluw yang backgroundnya juga sebagai Advokat, berharap agar ada perhatian serius dari pemerintah terhadap home industry pengolahan sabun dari buah merah, sere dan jahe ini.

Sebab tandas Mega, home industry ini tentu dapat menciptakan lapangan pekerjaan, mengurangi pengangguran. Sehingga dapat meningkatkan ekonomi keluarga mereka.

“Apalagi, kemarin pak Gubernur sudah memberikan bantuan Rp 25 miliar untuk UMKM di Papua. Namun Komisi II DPR Papua berharap bukan hanya UMKM yang sudah terdaftar atau sudah mandiri, tapi yang mau terdaftarpun juga harus ada perhatian dari pemerintah, untuk memberikan mereka modal usaha,” harapnya.

Pada kesempatan itu, Ketua Kelompok Sabun Buah Merah Aquina, Yusman Enumbi mengungkapkan, awal merintis pembuatan sabun mandi ini sejak tahun 2019 pasca banjir bandang di Sentani kemudian muncul pandemic Covid-19 melanda negeri, terlebih khusus juga di Papua.

“Saya waktu itu hanya di rumah saja, kemudian belajar otodidak dari internet pembuatan sabun mandi ini,” ujar Yusman Enumbi.

Sehingga didalam kondisi seperti itu, Yusman Enumbi mengaku, langsung mencoba membuat sabun mandi itu. Meski beberapa kali gagal, namun Yusman Enumbi tidak menyerah begitu saja, ia bahkan terus berusaha untuk mencobanya lagi.

“Uji coba ke 11 baru ketemu yang pas dan baru bisa jadi sabun mandi buah merah, sere dan jahe. Hasilnya saya bagi saja ke saudara dan keluarga. Nah, mereka bilang bisa dijual, tapi belum ada ijin jadi saya tidak bisa jual,” terangnya.

Menurutnya, sabun buah merah ini, banyak sekali manfaatnya, selain membuat kulit halus, juga dapat mengobati gatal – gatal dan lainnya.

Terkait soal produksi, Yusman Enumbi mengungkapkan, bisa mencapai 500 buah sabun mandi. Namun, masih dilakukan secara manual atau menggunakan tangan saja.

Dijelaskan, kelompok pembuatan sabun mandi ini, terdiri dari 20 orang, yakni 15 orang wanita dan 5 pria. Dan saat ini, pihaknya tengah memproses badan hukum untuk home industry ini, yakni Koperasi Mandiri Sejahtera.

“Kami sudah ke notaris dan akan membuat NPWP-nya, termasuk SITU dan SIUP. Sekarang masih di notaris, setelah itu kemana lagi, akan kami ikuti alurnya,” ucapnya.

Untuk itu, Yusman Enumbi berharap pemerintah daerah dapat membantu, terutama untuk menyediakan peralatan dalam pengolahan sabun mandi berbahan buah merah, sere dan jahe tersebut.

“Selain itu, kami juga sudah menyiapkan pengemasannya dan kami harap dapat dibantu,” (Tiara).