Pasific Pos.com
Sosial & Politik

Kadepa : Hadapi Rakyat Papua Tidak Perlu Pakai Cara Kekerasan dan Arogan

Pansus Otsus
Anggota Komisi I DPR Papua, Laurenzus Kadepa.

Jayapura, – Anggota Komisi I DPR Papua bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM, Laurenzus Kadepa menyayangkan sikap arogan aparat TNI/Polri saat menghadapi aksi demo damai Front Solidaritas Papua Tolak Otsus Jilid II yang hendak menyampaikan aspirasnya.

Bahkan legislator Papua ini mengaku menyesalkan atas tindakan aparat TNI/Polri terhadap massa demonstrasi itu lantaran ada pemukulan.

Pasalnya, massa yang teridiri dari mahasiswa ini mendapat perlakuan kasar dari aparat keamanan TNI/Polri yang bertugas saat mengamankan aksi demo damai tolak Otsus Jilid II, yang berlangsung di depan Gapura Uncen bawa Abepura, pada Senin (28/9)

Padahal kata Kadepa, tujuan dari massa demonstarsi itu ke Kantor Gubernur untuk menyampaikan apirasinya. Tapi kenapa dihalangi dan malah dibubarkan secara paksa oleh aparat keamanan dengan mengeluarkan gas air mata dan tembakan.

Menurut Laurenzus Kadepa, mestinya para demonstarsi ini diberikan ruang untuk menyampaikan aspirasi kepada Pemerintah Provinsi Papua. Bukan menghadapi mereka dengan cara kasar, sehingga membuat rakyat Papua jadi illfeel terhadap aparat keamanan itu.

“Hadapi rakyat Papua tidak perlu dengan cara kekerasan, apalagi dengan sikap arogan. Seharusnya demo damai mereka itu dihargai dan biarkan rakyat menyampaikan aspirasinya.
Apapun isi dari aspirasinya, pemerintah wajib mendengar dan menerima. Karena jika setiap aksi aspirasi dihalangi, itu akan menjadi pertanyaan, ada apa di Papua? ,” kata Laurenzus Kadepa lewat via telepon kepada Pasific Pos, Selasa (2/9).

Apalagi ungkap Politisi Partai NasDem itu, selama ini aparat keamanan, baik TNI maupun aparat Kepolisian dikenal sebagai pelindung dan pengayom masyarakat.

“Tapi kenyataannya rakyat Papua masih saja mendapat perlakuan tidak adil dan tak sedikit, rakyat Papua jadi korban dari ketidak adilan negeri ini,” ketusnya.

Selain itu kata Kadepa, pihaknya juga mendengar ada beberapa mahasiswa ditangkap dan dibawah ke Polda Papua. Atas nama Salmon Tipagau, Ayus Heluka dan Dogopia.

“Pemerintah dan juga lembaga akademisi harus hadir untuk rakyat. Jangan bungkam disaat rakyat Papua sedang membutuhkan kalian,” tandas Kadepa.

Artikel Terkait

Ketua Sinode GKN Sebut DOB Membawa Masa Depan Papua Lebih Baik

Bams

Persoalan Menerima dan Menolak Otsus Jilid II, Ini Tanggapan Legislator Papua

Bams

Pempus dan Pemprov Susun Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua Tahun 2022-2041

Bams

Pengesahan RUU Otsus, Ini Kata Gubernur Papua

Bams

Bawa hasil kajian Otsus, Tim DPR Papua Lakukan Lobi Politik di DPR RI

Bams

Ini kata Tokoh Adat Kabupaten Jayapura Soal Otsus, DOB dan PON XX Tahun 2021

Jems

24 Pelajar Papua di Kirim ke 3 Universitas di Amerika

Bams

Barisan Merah Putih Minta Otsus Jilid Dua Tetap Dilaksanakan

Arafura News

MRP Rilis Buku 20 Tahun Otsus Papua

Bams