Pasific Pos.com
Headline

Dalam Sidang Pidato Kenegaraan, Pimpinan dan Anggota DPR Papua Tampil Unik Kenakan Busana Adat

Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw, SE. (foto Tiara).

Jayapura – Dalam rangka mendengar pidato kenegaraan oleh Presiden RI di Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke 78 pada sidang atau rapat paripurna, Pimpinan dan seluruh anggota DPR Papua bakal mengenakan pakai adat khas Papua atau baju adat lain.

Sekedar diketahui, moment unik seperti ini sudah dua kali di lakukan oleh Pimpinan dan anggota DPR Papua serta keluarga besar DPR Papua. Sebelumnya di peringatan HUT RI ke 77, Pimpinan dan keluarga besar DPR Papua juga mengenakan pakaian adat.

Bahkan, pimpinan dan anggota DPR Papua bersama Forkompinda dan undangan serta seluruh staff DPR Papua, juga bakal mengenakan busana dengan nuansa Papua dan busana adat dari daerah masing-masing.

“Pada 16 Agustus 2023 pukul 10.00 WIT, kita juga akan lakukan agenda kenegaraan yakni sidang paripurna mendengarkan pidato Presiden RI. Namun, kali ini, semua anggota dewan kita minta hadir dengan nuansa adat Papua. Semua staf DPR Papua akan gunakan busana tradisional Papua dan busana adat atau budaya daerahnya amsing-masing serta mengenakan noken,” kata Jhony Banua Rouw.

Sementata untuk tamu undangan, kata Jhony Banua Rouw, baik forkompinda dan 30 paguyuban nusantara serta ormas dan OKP serta BEM, juga diharapkan untuk mengenakan busana adat nusantara atau dari daerah asalnya masing-masing dan mengenakan noken untuk memeriahkan peringatan HUT RI ke 78.

Setelah rapat paripurna itu, lanjut Jhony, semua akan diundang untuk makan bersama di Dermaga Parkir DPR Papua, sekaligus menyaksikan lomba perahu hias.

Akan tetapi, kata Jhony Banua Rouw, selain menggunakan busana adat masing-masing daerah, pihaknya juga mewajibkan agar semua yang hadir dalam sidang paripurna mendengar pidato kenegaraan dalam rangka HUT RI ke 78 itu, wajib mengenakan noken.

“Kenapa kita wajibkan mengenakan noken? Itu artinya kita akan membeli 1 noken baru. Itu berarti mereka membeli 1 noken untuk mama-mama Papua yang merajut dan menjual noken, sehingga mereka mendapatkan manfaat dari suasana 17 Agustus 2023 ini,” tuturnya. (Tiara).