Pasific Pos.com
Lintas Daerah

Bupati Tolikara Kembangkan Kampung Agrowisata Terpadu

Karubaga – Pemerintah Kabupaten Tolikara mendorong pengembangan sector Pertanian yang dipadukan dengan Pariwisata yang disebut Agrowisata di seluruh daerah Tolikara, guna meningkatkan pertumbuhan ekenomi melalui komoditas unggulan local.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Tolikara Ir. Palangsong latuconsina mengembangkan komoditas unggulan seperti perkebunan kopi, jahe merah, nenas, jeruk, dan komoditas unggulan local lainnya di sejumlah kampung potensial yang tersebar di seluruh Tolikara, guna mendukung Visi dan Misi Bupati Usman G.Wanimbo, SE,M.Si dan Wakil Bupati Dinus wanimbo,SH,M.H. itu

Hal ini terlihat saat Kepala Dinas Ir. Palangsong Latuconsina menggelar acara ngopi pagi di Kampung Agrowisata Linggirame Desa Ebenhaesar Distrik Karubaga, Selasa, (23/3/2021).

Pada acara ngopi pagi itu melibatkan Asisten II Yusak Totok krido dan Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah OPD Pemkab Tolikara, dan juga Kapolres Tolikara AKBP DR.Y.Takamuly, Perwira penghubug kodim Jayawijaya, Danton Brimob, Danton pos TNI Maleo Karubaga, Danpos Minagi, serta tokoh masyarakat lainnya.

Acara itu juga disaksikan para tamu undangan lainnya dari penggiat kopi,peternak,dan pemilik cafe – cafe di kota karubaga.

Asisten dua Sekda Tolikara Yusak toto krido Sasongko pada acara itu mengapresiasi tinggi Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Ir. Palangsong Latuconsina telah mengembagkan pertanian dan perikanan serta peternakan secara menyeluruh di Tolikara.

Terbukti dengan diproduksinya ramuan baru Kopi jahe merah yang menjadi produk unggulan dari Dinas Pertanian dan Perikanan Tolikara.

Selain itu, beberapa komoditas unggulan telah di produksi Dinas terkait diantaranya minyak buah merah, dan jus nenas, serta jus jeruk dan ada beberapa komoditas unggulan yang terus dikembangkan Dinas Pertanian dan Perikanan Tolikara.

“pertanian ini kita masyarakatkan lebih giat lagi dengan mengajak masyarakat menanam jahe merah kepada masyarakat yang gemar berkebun,” ujar Asisten Yusak Totok.

Menurutnya komoditas unggulan local lain yang patut dikembangkan saat ini salah satunya singkong, masyarakat diajak menanam sikong untuk makanan lokal yang bisa di olah menjadi tepung tapioka sama halnya dengan di daerah pesisir pantai adalah sagu karena makanan ini sangat cocok untuk anatomi tubuh Orang papua bedah dengan orang Jawa, Sumatera, Sulawesi yang suka makan beras.

Karena itu, masyarakat diminta tingkatkan produktifitas pertanian maupun turunannya agar apa yang dilakukan bermanfaat untuk masyarakat.

Pemerintah dengan stakeholder lainnya terutama Dinas pertanian dan Perikanan yang lebih dekat dengan masyarakat dituntut lebih berinovatif lebih berkembang dan lebih mendekatkan diri kepada masyarakat agar masyarakat diberdayakan dan akhirnya masyarakat bisa mengenali prodak unggulan lebih bagus lagi.

Yusak Totok menambahkan program–program pelatihan kepada masyarakat melalui dinas terkait agar ditingkatkan lagi sehingga bukan hanya penyuluhan tetapi bagaimana masyarakat di ajari bertani kopi dan pengelolaannya secara baik.

Selain itu, pemasaran menjadi bagian penting untuk tingkatkan kerjasama dengan dinas koperasi dan perdangangan UKM Tolikara yang patut didukung dengan Promosi tentu menjadi bagian utama agar produksi unggulan bisa dikenal luas.

Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Tolikara Ir. Palangsong Latuconsina menegaskan komiditi ekonomi yang sedang dikembangkan melalui agrobisnis dan agroindustri, juga ada ternak babi, bahkan Perikanan dalam bentuk kolam.

Namun pada saat ini masih focus perkebunan kopi dan ekonomi masyarakat lainnya, salah satunya adalah pengembagan komoditas unggulan yaitu kopi, jahe merah, nenas dan perikanan.

Perkebunan Kopi sudah mulai bergerak sejak tahun 2013 yang lalu, dan sudah diolah beberapa varian yaitu kopi jahe merah, dan biji kopi dan lain sebangainya.

Karena itu, dihimbau kepada semua pihak bahu membahu untuk memberdayakan ekonomi masyarakat Tolikara yang kita cintai bersama ini.

“potensi agrobisnis dan agroindustri di kolaborasikan dengan wisata yang disebut dengan agrowisata yang lebih tren saat ini. Karena itu kita mulai berkolaborasi antara pertanian dan peternakan dengan pariwisata seperti di kampung linggirame ini”. Imbu Latuconsins.

Menurutnya, memilih komoditas yang bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dari komoditi kopi ini, karena komoditi kopi yang sudah bisa bersaing tidak saja di Papua dan Indonesia tetapi sudah mendunia di kawasan asia tenggara bahkan di benua eropa, pacific dan Africa.

“semua orang demam kopi, saat ini di kota karubaga saja sudah mulai berkembang cafe – cafe. Kondisi ini menunjukkan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan keluarga,” ujarnya.

Karena itu, kata Latuconsina, pihaknya telah gelontorkan program satu keluarga memiliki kebun kopi 2 hektar. Dengan menanam 2 ribu pohon saja dalam jangkah waktu 3 sampai 4 tahun bisa menghasilkan milyaran rupiah.

“cobah bayangkan, kopi bisa berbuah 2 sampai 3 kali dalam setahun, komoditi kopi ini mampu meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan dalam keluarga,” pintanya.

Dikatakan, sebenarnya perkebunan kopi sudah dikembangkan sejak para misionaris pembawah ajaran Nasrani datang di daerah Tolikara pada tahun 60an, tetapi karena belum ada pemasaran sehingga masyarakat menebang pohonnya.

Namun Bupati Usman G. Wanimbo memerintahkan untuk mendorong masyarakat kembali menanam kopi dengan membeli hasil panen sehingga saat ini seluruh distrik sudah mulai tanam kopi.

Sementara itu Kapolres Tolikara AKBP DR.Y.Takamuly pada kesempatan yang sama juga mengatakan kepolisian punya program Bimas Noken dengan kegiatan membagun kampung tangguh,sasaran kegiatan diantaranya pertanian,taman baca TK PAUD,Peternakan,dan Pariwisata. Kita sudah bagun kerjasama dengan Pemkab Tolikara terutama dinas terkait seperti dinas pertanian dan pendidikan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memajukan pendidikan di Kampung. Kami datangi kampung tangguh hanya memberikan sport atau dukungan untuk masyarakat lebih maju.

“saya harap dimasa pandemic ini pertanian melalui komoditas unggulan ini harus dikembangkan lebih serius,kita semua harus turun lapangan mendorong masyarakat rajin berkebun. Kami polres siap mendukung”. Kata Kapolres AKBP Takamuly.

Sementara itu Emas bogum Petani Kopi Kampung linggirame Desa Ebenhaesar distrik Karubaga Tolikara Papua mengatakan dataran Tolikara tanahnya subur,tanpa pupuk kita tanam apa saja tumbuh subur. Apalagi tanam bibit kopi pasti tumbuh subur,sebenarnya masyarakat Tolikara gemar bertani,sehingga digenjot menanam kopi tentu dengan penuh semagat menanam. Namun yang sering kesulitan adalah Pemasaran,karena itu diminta dinas terkait buka pemasaran agar hasil komoditas kopi bisa dijual cepat di pasaran.

“saya minta bantuan mesin pengilingan kopi bisa taru di sejumlah pusat perkebunan kopi,saya minta juga penyuluhan tentang pengolahan kopi digiatkan”. Imbu Emas bogum.

Pada acara ngopi pagi itu dinas pertanian dan perikanan juga menyuguhkan minuman toli coffee,roti ubi unggu,hasil olahan komoditas unggulan local Tolikara dan keripic kladi cakra minage hasil olahan pos TNI Minage Tolikara.

Usai acara ngobrol kopi pagi itu dilanjutkan dengan panen sejumlah komoditi unggulan di kampung linggirame seperti panen kopi,dan dilanjutkan lagi panen buah nenas,panen sayur kangkung cabut,dan memancing ikan mujair dan ikan lele yang dibudidayakan petani Emas bogum.

Artikel Terkait

KPA dan Dinkes Tolikara Terus Berupaya Menekan Penyebaran HIV Aids

Jems

Sonny Wanimbo: Selamat Atas Perpanjangan Masa Jabatan Marthen Kogoya

Jems

Pesona Sunset di Bukit Kampung Ayapo Bakal Bikin Ketagihan

Jems

Sering Mangkir Dari Panggilan, Bupati Usman Wanimbo Dinilai Tidak Kooperatif

Bams

Sandiaga Uno Menteri Pertama yang Berkunjung ke Kampung Yoboi

Jems

Seribu Lebih Warga Tolikara Telah Disuntik Vaksin Covid-19

Bams

Pemkab Tolikara Imbau Warga Jaga Fasilitas Palapa Ring

Bams

Dukung Vaksin Covid-19 Dinkes Tolikara gelar Sosialisasi

Bams

Dinas Kehutanan Papua Bangun sarana wisata di Kampung Yokiwo

Bams