Keerom,- Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, secara resmi melakukan Groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan Rumah Sakit Kwaingga, Kabupaten Keerom, Papua, Jumat (4/7).
Pembangunan RS ini merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) peningkatan kualitas rumah sakit dari tipe D menjadi tipe C.
Turut hadir dalam seremoni tersebut Penjabat Sekda Papua Suzana Wanggai, Bupati Keerom Piter Gusbager, jajaran Forkopimda, kepala OPD, serta perwakilan tokoh adat, agama, dan perempuan setempat.
Menkes Budi menyampaikan bahwa pembangunan RS tipe C di seluruh kabupaten/kota di Indonesia merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Tujuannya, agar masyarakat tidak perlu lagi dirujuk ke luar daerah untuk mendapatkan layanan medis yang layak. “Tanah Papua mendapatkan prioritas dengan 24 rumah sakit tipe C yang akan dibangun tahun ini dan tahun depan. RS Kwaingga adalah rumah sakit ke-18 yang dimulai pembangunannya tahun ini,” jelas Budi.
RS Kwaingga akan dibangun dua lantai dan dilengkapi fasilitas medis lengkap. Menkes menegaskan pentingnya menyiapkan tenaga dokter spesialis serta pemimpin rumah sakit yang kompeten. Ia juga berharap pembangunan selesai tepat waktu agar dapat diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo.
“Rumah sakit ini harus dipimpin oleh putra daerah. Kami siap memberikan beasiswa bagi dokter umum asli Papua untuk melanjutkan pendidikan spesialis, dan mampu menjaga masyarakat Keerom agar tetap sehat,” tukas Menkes.
Lanjutnya, RS Kwaingga menjadi RS ke 18 yang peletakan batu pertama tahun ini, saya mohon dukungan dari semua pihak untuk melakukan pengawasan pembangunan ini, agar selesai tepat waktu, karena pembangunan RS ini dikontrol langsung oleh bapak Presiden Prabowo,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Kabupaten Keerom Bupati, Piter Gusbager menyampaikan banyak terimakasih kepada bapak Presiden Prabowo Subianto.
“Ini sebuah momentum penting dan bersejarah bagi pembangunan di Kabupaten Keerom khususnya di bidang kesehatan. Kita semua mendukung pembangunan ini agar berjalan sesuai dengan rencana yang sudah disiapkan,” ujarnya.
Kepada semua pihak, kata Piter, mari kita dukung program bapak Presiden dan Menteri Kesehatan dan Pemprov Papua untuk dukungan dan kerjasama kepada masyarakat Keerom.
Terkait dengan dokter spesialis, kata Piter, pemkab Keerom akan berkoordinasi dengan Bapak Menkes, untuk bagaimana dokter-dokter anak asli Papua bisa kita kirim untuk ambil jurusan spesialis.
“Pak Menkes tadi sudah memberikan arahan untuk menyiapkan khusunya anak asli Papua untuk peningkatan profesi dari dokter umum mejadi dokter spesialis. Kita di Keerom belum punya dokter spesialis syaraf dan jantung. Dengan RS ini berdiri kita harus memiliki dua dokter spesialis ini supaya bisa menunjang semua pelayanan di RS yang baru,” tutupnya.
