Pasific Pos.com
HeadlineSosial & Politik

Yunus Wonda : Musda Ini Internal Partai Demokrat, Tidak Perlu Gerakkan Massa

Wakil Ketua II DPD Partai Demokrat Provinsi Papua, DR. Yunus Wonda, SH MH.(foto Tiara).

Jayapura – Diduga akan ada pergerakan massa nanti pada pelaksanaan Musyawarah Daerah (Musda) ke – IV Partai Demokrat Provinsi Papua, yang rencananya akan digelar di Hotel Suni Granden Lake & Resort Sentani, Kabupaten Jayapura pada Sabtu 19 Maret 2022, ditanggapi serius Wakil Ketua II DPD Partai Demokrat Provinsi Papua dan juga sebagai Penasehat Fraksi Partai Demokrat DPR Papua, DR. Yunus Wonda, SH MH.

Terkait beredarnya su – isu itu, Yunus Wonda menghimbau kepada seluruh masyarakat yang ada di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Keerom untuk tidak tepancing dengan informasih atau isu soal pergerakan massa pada saat pelaksanaan Musda ke IV Partai Demokrat nanti.

“Musda ini adalah internal Partai Demokrat tidak perlu kita menggerakan massa yang ujung ujungnya dapat menimbulkan konflik antara rakyat dengan rakyat. Apakah kita harus bangga dan menjadi pemimpin tapi dengan cara mengorbankan rakyat yang bisa menghilangkan nyawa. Untuk itu, saya sebagai Wakil Ketua II DPD Partai Demokrat Papua dan juga sebagai Penasehat Fraksi Partai Demokrat DPR Papua menghimbau kepada semua masyarakat untuk tidak terpancing dengan isu isu itu, sebaiknya masyarakat tetap melakukan aktivitas seperti biasa,” kata Yunus Wonda kepada Pasific Pos lewat via telepon, Kamis 17 Maret 2022.

Dijelaskannya, ini bukan pemilihan gubernur, dan ini juga bukan pemilihan bupati atau pun pemilihan wali kota, sehingga tidak perlu mengumpulkan massa sebanyak banyaknya.

“Ini adalah pertarungan, ini adalah dinamika politik internal dalam Partai Demokrat. Dan di Dalam Partai Demokrat, yang jelas akan maju adalah bapak Lukas Enembe dan Ricky Ham Pagawak. Meski kita tahu semua punya massa, tapi apakah kita harus adukan masyarakat dengan sesama masyarakat atau massa dengan sesama massa. Naif sekali, jika sampai kita melakukan hal itu,” ketusnya.

Untuk itu, sebagai penasehat Fraksi Demokrat DPR Papua, Yunus Wonda minta kepada seluruh kader Partai Demokrat yang akan maju untuk tidak menggunakan cara cara yang bisa mencoreng dan menjatuhkan nama baik Partai Demokrat itu sendiri, apalagi dengan menggerakkan massa, hanya untuk mendongkrak kepentingan pribadi.

“Cara cara itu bukan menandakan seorang pemimpin sejati dan kesatria. Kalau memang mau ribut harusnya dengan cara cara elegan digunakan, yaitu menggunakan kapasitas kita, menggunakan intelektual kita, dan menggunakan kualitas kita. Apalagi kejadian ini masih dalam internal partai, sehingga tidak perlu menggunakan cara mengerahkan puluhan massa atau bahkan ratusan banyak. Orang lain bukan tidak bisa gerakkan massa, tapi disinilah kita lihat kedewasaan kita sebagai pemimpin yang baik dan beretika,” tandas Wonda.

Bahkan, Yunus Wonda meminta kepada seluruh masyarakat Papua, khususnya masyarakat yang ada di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura serta Keerom, lakukan aktivitas seperti biasa, sebab ini bukan masalah perang dan kami harap masyarakat dapat menjaga situasi ini dengan baik agar Musda ini juga dapat berjalan dengan lancar tertib dan aman.

“Sebagai penasehat Fraksi Partai Demokrat DPR Papua kami minta kepada semua kader kader demokrat, pengurus pengurus Partai Demokrat, juga ketua ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) agar datang sebagai kapasitasnya yakni sebagai Ketua DPC untuk mengikuti Musda dengan baik,” ujarnya.

Lanjut dikatakan, tidak perlu dengan cara cara yang bukan sebagai jiwa seorang pemimpin. Tugas kita adalah berikan kenyamanan, kedamaian kepada rakyat kita. Bukan jadi profokatror untuk menggerakkan massa.

“Untuk itu kepada seluruh ketua ketua DPC, sebaiknya datang sebagai kapasitas mu dan lakukan proses proses demokrasi ini kedalam Musda. Tidak dengan cara cara murahan dengan menggerakkan massa. Karena rakyat tidak boleh jadi korban atas keegoisan kita. Sekali lagi rakyat tidak boleh menjadi korban dalam kepentingan politik tertentu,” tegas Yunus Wonda.

Menurut Politikus Partai berlambang Mercy Bintang ini, sebagai seorang calon pemimpin sejati tidak perlu menggunakan cara cara kotor dan tidak beretika, karena itu sama saja merendahkan harkat dan martabat anda sebagai seorang calon pemimpin sejati.

Jadi sekali lagi dengan tegas Yunus Wonda meminta kepada seluruh masyarakat, pada Sabtu 19 Maret 2022, untuk tetap melakukan aktivitas kalian masing masing seperti biasa dan tidak perlu melakukan gerakan gerakan atau aksi dalam pelaksanaan Musda, yang nantinya mengakibatkan konflik.

“Ingat, mungkin yang lain juga punya massa, tapi kita tahu karena cara itu tidak beretika didalam kerja seorang politik. Apalagi jika itu terjadi dalam satu partai. Saya tekankan kepada ketua ketua DPC, bahwa waktulah yang menentukan siapa yang memilih anda disana,”tandasnya.

Yunus Wonda juga meminta kepada seluruh ketua ketua DPC di 29 kabupaten/kota tidak boleh ada kotak kotak, tidak boleh ada di kubu A Kubu B, sebab anda datang sebagai Ketua DPC yang profesional.

“Karena target utama kita bukan masalah siapa yang mau jadi ketua, tapi target kita adalah bagaimana suara 2024. Itu yang menjadi tugas kerja kita hari ini. Jadi sekali lagi kepada seluruh masyarakat, mahasiswa, pelajar dan gereja lakukan aktivitas seperti biasa. Musda itu adalah internal partai Demokrat,” tekannya.

Untuk itu, Yunus Wonda kembali mengingatkan, pada Sabtu tanggal 19 Maret 2022, diminta untuk tidak boleh ada pergerakan massa atau mengumpulkan masyarakat banyak banyak dan melakukan aksi di acara Musda Partai Demokrat.

“Ini internal dalam Partai Demokrat dan kami sudah bicarakan hal ini kepada pihak keamanan agar menjaga situasi Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Keerom sepanjang pelaksanaan Musda sedang berlangsung. Sehingga tidak terjadi konflik konflik horisontal antara masyarakat dengan masyarakat, karena bukan si A atau si B atau si C tidak punya massa. Tapi kita tidak boleh mengadu domba masyarakat,” pesannya.

Ditambahkan, jika terjadi hal seperti itu, itu mencerminkan kualitas kita sebagai pemimpin. Makanya harus punya etika, harus dengan sopan santun apalagi masalah ini ada dalam internal partai, sehingga tidak perlu mengerahkan massa yang nantinya akan mengorbankan masyarakat.

“Itu tidak boleh terjadi. Apalagi kondisi Papua ini tidak kondusif, sudah terlalu banyak masalah di Papua, jadi jangan lagi melakukan hal hal yang bisa mengorbankan rakyat,” pungkasnya. (Tiara)

Wakil Ketua II DPD Partai Demokrat Provinsi Papua, DR. Yunus Wonda, SH MH.(foto Tiara).