Pasific Pos.com
Info PapuaSosial & Politik

Yunus Wonda : Belum Ada Keputusan Resmi Untuk Lockdown, Masyarakat Diminta Tetap Waspada

Waket I DPR Papua, DR. Yunus Wonda, SH MH. (Foto : Tiara)

Jayapura  – Untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH berencana kembali untuk penutupan akses keluar masuk dari dan ke Papua pada bulan Agustus 2021.  Upaya ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19, yang trendnya kian hari kian meningkat di Tanah Papua.

Namun rencana tersebut kata Wakil Ketua I DPR Papua, DR Yunus Wonda, SH, MH,  jika sampai saat ini belum resmi diputuskan.

“Penutupan akses dari dan keluar Papua memang masih direncanakan oleh Gubernur Papua, namun secara resmi belum diputuskan. Hanya mengingatkan kepada masyarakat bahwa lockdown akan dilakukan pada bulan Agustus 2021,” kata Yunus Wonda, kepada Wartawan,  Jumat, 21 Juli 2021.

Untuk itu, lanjut Yunus Wonda, Gubernur meminta kepada masyarakat agar bisa menyiapkan diri mulai dari sekarang, tetapi implementasinya pelaksanaan lockdown itu, belum secara resmi diterapkan.

“Karena sampai hari ini, bapak gubernur belum menyampaikan secara resmi, sehingga kita tetap menunggu sampai keputusan resmi dari pemerintah terkait dengan lockdown yang akan dilakukan pada 1 Agustus 2021 mendatang,” jelasnya.

Kendati demikian, kata Yunus Wonda, jika keputusan lockdown itu, tentu akan dilihat dari perkembangan Covid-19 apakah meningkat atau turun. Jika meningkat, meskipun sudah lockdown, berarti Covid-19 sudah merajalela di Papua. Tapi dengan lockdown terus ada perubahan yang terjadi, berarti ini langkah tepat yang dilakukan untuk evaluasi berikutnya lagi.

“Sebab, sampai saat ini Covid-19 di Papua trendnya cukup tinggi, sehingga harus menjadi perhatian bagi kita semua,” tandas Yunus Wonda.

Oleh karena itu, dihimbau kepada seluruh masyarakat, jangan menganggap sepele terhadap penyebaran pandemic Covid-19 ini.

“Jadi masyarakat harus waspada dan memastikan untuk cuci tangan, menghindari kerumunan dan pastikan selalu bersih, pastikan bahwa keluarga aman, teman aman dan pastikan harus dijaga. Jangan anggap ini dianggap remeh.  Itu tidak boleh, Prokes harus tetap dijaga,” tegasnya.

Apalagi kata Politikus Partai Demokrat itu,  jika Covid-19 ini, kadang orang menganggap hanya lelucon dan seterusnya, tetapi barang ini nyata. Sehingga harus menjadi perhatian semua orang. Makanya masyarakat Papua, kami imbau untuk memastikan dirinya tetap sehat.

Ketika disinggung,  terkait banyak pro kontra mengenai vaksin, Yunus Wonda menyampaikan kepada seluruh masyarakat Papua bahwa  vaksin itu perlu untuk dilaksanakan. Karena, ini bukan khusus di Papua saja yang diminta untuk vaksin, tapi ini dilakukan secara nasional, bahkan di seluruh dunia harus dilaksanakan vaksin.

“Tapi, sekali lagi vaksin itu, bisa kita katakan tidak boleh melanggar hak azasinya orang. Tapi, pertama dia harus pastikan ketika akan vaksin, seluruh kondisi kesehatan harus dalam keadaan prima dan sehat. Kalau kondisi kesehatan belum prima, masih ada penyakit bawaan, jangan pernah lakukan vaksin. Tapi, pasti kondisi fit dan prima dan itu bisa dilakukan vaksin sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” pesannya.

“Selain itu  saya juga minta kepada seluruh masyarakat  Papua, jangan kita berpikir negative dulu. Kita tetap berpikir positif, jika kita merasa kondisi, kita bisa. Ya, mudah-mudahan menurun atau hilang, tapi jika kondisi Covid-19 terus naik, ini harus menjadi waspada bagi masyarakat Papua,” timpanya.

Untuk itu, Yunus Wonda kembali menyarankan agar masyarakat dapat memastikan dan mengutamakan prokes, jangan menganggap sepele.

“Jangan kita terlalu banyak mengikuti berita-berita hoax yang ada di media sosial bahwa akibat vaksin terjadi begini. Ya, pikiran itu boleh ada, tapi harus berpikir positif dan memastikan sebelum divaksin, tubuh dalam kondisi fit dan siap untuk vaksin,” imbuhnya.

Namun,  legislator Papua ini juga meminta agar terus dilakukan sosialisasi terhadap vaksinasi dengan  baik dalam upaya untuk menekan penyebaran Covid-19 di Papua.

“Jadi,  mari berpikir positif dan berpikir sehat. Sosialisasi harus dilakukan terus bahwa kita jangan anggap remeh. Barang ini seperti pembunuh masal yang pelan tapi pasti. Nah, ini harus diantisipasi oleh seluruh masyarakat Papua. Karena program vaksinasi ini, bukan hanya dilakukan di Papua saja, tapi secara nasional. Bahkan seluruh dunia juga melakukan vaksin,” ungkapnya.

Oleh karena itu,  sebagai pimpinan DPR Papua, Yunus Wonda mengimbau kepada seluruh rakyat Papua untuk berpikir  positif terhadap vaksinasi ini.

“Jika tubuh saya belum bisa menerima karena masih ada sakit bawaan, jangan vaksin. Jika sudah yakin tubuhnya sehat, ya lakukan vaksin,” imbuhnya.

Terkait kompensasi ketika di berlakukan lockdown, Yunus Wonda menyatakan, jika hal itu tidak berpengaruh kepada masyarakat.

“Soal konpensasi, saya pikir itu tak berpengaruh kepada masyarakat.  Yang pengaruh itu kan orang yang bekerja pulang pergi Jakarta, kalau masalah lockdown dari sisi ekonomi tidak berpengaruh, karena cargo tetap jalan, kapal laut yang bawa barang cargo kan tetap bisa masuk,” terangnya.

Yunus Wonda menambahkan, justru berpengaruh adalah mereka yang punya aktivitas  pulang pergi Jakarta.

“Tapi untuk masyarakat saya pikir tidak berpengaruh akibat lockdown, karena cargo tetap jalan dan tol laut tetap masuk. Saya yakin ekonomi tetap jalan,” tuturnya. (Tiara).