Pasific Pos.com
Ekonomi & Bisnis

Tiga Saham Ini Jadi Favorit Investor

Jayapura – Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Papua dan Papua Barat mencatat tiga saham menjadi favorit investor yaitu Finansial atau keuangan, Infrastruktur dan Consumer good.

“Market Capt atau total nilai perusahaan sektor finansial sebesar 36,6 persen, Infrastruktur 14,2 persen dan Consumer Goods 9,2 persen,” jelas Kresna Aditya Payokwa, Kepala BEI Perwakilan Papua dan Papua Barat dalam kegiatan Media Gathering yang digelar secara virtual, Sabtu (12/12/2020).

Adapun total transaksi Januari hingga November 2020 di kedua provinsi tersebut mencapai Rp4,17 dengan rata – rata transaksii bulanan mencapai Rp427,2 miliar.

Sementara itu, jumlah investor di kedua provinsi tersebut hingga November 2020 sebanyak 13.132 Single Identitas Investor (SID). Masing – masing 10.358 SID di Papua dan 2.774 SD di Papua Barat.

Periode Januari hingga November 2020 terjadi penambahan investor baru sebanyak 2.419 SID di Papua dan 727 SID di Papua Barat. Sementara, rata – rata investor aktif di Papua 24 persen dan 29 persen di Papua Barat.

Sebelumnya, Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi mengatakan sejak Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia pada Maret tahun ini, kalangan investor global dan domestik menunjukkan respon yang kurang baik terhadap pasar keuangan, di dalam maupun luar negeri.

Titik terendah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun ini terjadi pada Selasa (24/3/2020) dengan penurunan sebesar -37,49 persen dibandingkan posisi akhir tahun lalu.

“Meski demikian, aktivitas perdagangan kian menunjukkan perbaikan yang tercermin dari peningkatan IHSG yang mencapai level 5.612,42 pada 30 November 2020. Tidak hanya itu, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di bulan November 2020 mengalami peningkatan menjadi Rp12,9 triliun per hari,” ucap Inarno dalam kegiatan media gathering yang digelar secara semi virtual, Selasa (1/12/2020).

Peningkatan juga terlihat pada jumlah pencatatan efek baru yang masih bertumbuh di tengah Pandemi Covid-19. Sampai dengan 30 November 2020, telah dicatatkan sebagai 708 Perusahaan Tercatat di BEI.

“Pada 2020, sudah tercatat 46 Initial Public Offering (IPO) Saham, 8 Exchange Traded Fund (ETF), 95 Emisi Obligasi/Sukuk Korporasi, dan 1 Efek Beragun Aset (EBA) dengan total fund raised sebesar Rp108,71 triliun. Tidak hanya itu, masih terdapat 20 Perusahaan yang masuk ke dalam pipeline calon Perusahaan Tercatat baru,” jelasnya.

Selain itu pula, terdapat peningkatan signifikan pada jumlah investor di Pasar Modal Indonesia yang telah mencapai 3 juta investor pada Juli 2020 atau meningkat sebanyak 3,8 kali dari 2016. Sampai dengan 19 November 2020, Pasar Modal Indonesia telah mengantongi 3,53 juta investor. (Zulkifli)