Pasific Pos.com
HeadlineKriminal

Saling Tuding, Perihal Penembakan Pendeta Di Intan Jaya

penembakan polsek di tembagapura
Ilustrasi

JAYAPURA – Kasus penembakan yang menewaskan Pendeta Yeremias Zanambani hingga kini mulia mendapatkan titik terang, setelah pimpinan TNI-Polri, Wakapolda Papua bersama dengan Danrem 173 beserta Pemerintah Daerah mendengar keterangan langsung dari pihak keluarga korban yang disampaikan Istri Almarhum sendiri.

Menurut Keterangan pihak keluarga dalam pertemuan yang dilakukan di Kediaman Bupati Intan Jaya Kamis 24 September 2020 lalu, menyebutkan bahwa yang melakukan penembakan adalah oknum anggota TNI dari Koramil Hatidapa, berinisial A, yang telah dianggap sebagai anak oleh keluarga allmarhum.

Yang jelas dalam kasus ini pihak pihak Kepolisian khususnya Polda Papua dan Kodam XVII Cederawasih akan melakukan penyilidikan lebih lanjut agar dapat mengungkap siapa penembak yang menewaskan tokoh agama tersebut.

Sementara itu Wakapolda Papua Brigjen Pol Mathius Fakiri menyampaikan pihak kepolisian akan melakukan penegakan hukum bagi siapa saja yang melakukan tindakan criminal.

Ditempat yang sama Danrem 173/PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan menuturkan apa yang disampaikan dalam pertemuan tersebut akan diteruskan sebagai laporan kepada Panglima Kodam XVII Cenderawasih.

Sedangkan Bupati Intan Jaya, Natalius Tabuni menyebutkan bahwa pada dasarnya TNI-Polri hadir di Kabupaten Intan Jaya untuk memberikan rasa aman.

Kepala Komnas HAM Perwakilan Papua dan Papua Barat, Frits Ramandey ketika dikonfirmasi, Senin (28/9) sore menyebutkan terkait siapa pelaku penembakan, dirinya belum bisa berkomentar banyak lantaran masih akan menunggu tindak lanjut dari Kepolisian dan Kodam XVII Cenderawasih.

Bahkan pihaknya secara langsung belum mendengarakn keterangan dari pihak keluarga korban yang sampaikan Istri dari Pendeta Yeremias Zanambani.

“Komnas tidak mendengar secara langsung hasil pertemuan itu, Yang jelas kami menyambut baik ada kemajuan terkait peristiwa dalam kasus itu, soal siapa pelakunya, tentu kami masih menunggu proses penyidikan. Kami juga saat ini juga sedang bekerja untuk dengan mengumpulkan informasi, dan nantinya kami akan jadwalkan untuk bertemu dengan istri almarhum,” Kata Frits.

Pemberitaan sebelumnya, kasus penembakan yang menewakan Pendeta Yeremias Zanambani di Kampung Hatidapa beberapa waktu lalu, Kelompok Kriminal bersenjata dana aparat penegak hukum saling tuding.

Dimana Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw ketika diwawancarai, menyebutkan bahwa pelaku penembakan murni dilakukan oleh kelompok criminal bersenjata (KKB), mengingat daerah tersebut telah dikuasai oleh lima kelompok yang berasal dari Tembagapura Mimika.
Bahkan Kapolda menyebutkan kasus penembakan itu sengaja dilakukan bahkan dipropaganda oleh kelompok sparatis untuk dibawa ke sidang PBB mendatang.

Sementara juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambon membantah kalau pelaku penembakan dilakukan oleh para pejuang revolusi kemerdakaan Papua. Ia menyebutkan bahwa penembakan dilakukan oleh aparat TNI.

Diketahui Pendeta Yeremias Zanambanidi tewas ditembak di Kampung Hitadipa, Sabtu 19 September 2020 lalu, sekitar pukul 18.00 WIT.

Sebelum pembunuhan terhadap pendeta, kurun waktu seminggu kelompok kriminal bersenjata (KKB), telah melakukan empat aksi kekerasan yang menewaskan empat orang, dua diantaranya merupakan warga sipil yang kesehariannya sebagai tukang ojek yakni Laode Anas (34) dan Fatur Rahman (23).
Beberapa hari kemudian KKB mulai beraksi kembali, dimana dua anggota TNI tewas di kampung Bilogai yakni Serka Sahlan dan terakhir Babinsa Kampung Hatidapa Yakni Pratu Dwi Akbar.

Bahkan dalam minggu ini kontak tembak antara kelompok criminal bersenjata dengan aparat TNI sering terjadi, ironisanya kontak tembak itu terjadi di tengah Kota Kabupaten Intan Jaya. Tercatat, kasus penembakan terakhir terjadi pada Rabu 23 dan Jumat 25 September 2020. Untunya dalam kontak tembak itu tidak ada korban jiwa.

Artikel Terkait

Demianus Tewas Kena Timah Panas Di Mile 50 Mimika

Fani

Yunus Wonda : TNI-Polri dan TPN-OPM Harus Hentikan Penembakan di Papua

Tiara

Pemulihan Kesehatan dan Sosial untuk Kabupaten Intan Jaya

Bams

Pemprov Papua Salurkan Bantuan ke Intan Jaya

Bams

Wakil Bupati : Kamtibmas Intan Jaya Sudah Pulih

Bams

Roda Pemerintahan Intan Jaya Belum Berjalan Maksimal

Bams

Gugurnya Dua Prajurit TNI, Fraksi Demokrat DPR Papua Turut Berduka

Tiara

DPR Minta Polisi Harus Profesional Ungkap Pelaku Penembakan di Puncak

Tiara

Terkait Kasus Puncak, DPR Papua Minta Pihak Keamanan dan Komnas HAM RI Segera Lakukan Investigasi

Tiara