Pasific Pos.com
Ekonomi & Bisnis

Perum Bulog Fokus Salurkan TJSL ke Sektor Kesehatan dan Pemberdayaan Ekonomi

Beras Fortivit. (Foto : Instagram RPK Bulog)

Jayapura – Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) tahun 2023 fokus pada sektor kesehatan yakni pembangunan gizi untuk menurunkan angka gizi buruk dan stunting (kekerdilan).

Wakil Pemimpin Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat, Dedi Apriliadi mengatakan, untuk pembangunan gizi lewat program Bulog Peduli menggelontorkan beras Fortivit yang telah dilaksanakan sejak Januari lalu untuk mengatasi stunting.

“Kami sudah menggelontorkan beras Fortivit di wilayah Kota Jayapura dan Kabupaten Biak Numfor. Masing-masing daerah sudah menerima 728 Kilogram dan 945 Kilogram,” jelas Dedi di Kantor Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat di Kota Jayapura, Rabu (5/7/2023).

Dedi pun menjelaskan bahwa dalam penyaluran beras Fortivit, Kanwil Papua dan Papua Barat tidak menargetkan jumlahnya lantaran program tersebut terpusat.

“Namun jumlah yang digelontorkan disesuaikan kebutuhan masing-masing Pemda melalui surat permohonan ke Perum Bulog,” ucapnya.

Sebelumnya, Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat telah bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua terkait upaya percepatan penurunan angka gizi buruk dan stunting dalam bentuk penyediaan pangan.

Penyediaan pangan oleh Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat merupakan tindaklanjut kerjasama Perum Bulog Pusat dan BKKBN Pusat.

“Kami di daerah membantu program pemerintah khususnya menurunkan angka gizi buruk dan stunting. Karenanya tanda tangan ini merupakan tindaklanjut arahan Direksi,” kata Dedi.

Beras Fortivit merupakan produksi Perum Bulog. Beras ini mengandung 8 vitamin dan mineral diantaranya zat besi (FE), asam folat, vitamin A, B1, B3,B6, B12 dan zinc.

Adapun manfaat beras Fortivit yaitu meningkatkan stamina dan imunitas tubuh, melancarkan sirkulasi darah, menjaga fungsi jantung, syaraf otak, mata, dan telinga. Selain itu, menjaga kesehatan sistem reproduksi, sistem pencernaan, rambut, kulit, sensivitas indera perasa dan indera penciuman.

“Beras ini sangat baik dikonsumsi oleh anak – anak karena bisa mencegah stunting (kekerdilan) sesuai dengan program Pemerintah dan harapan Bulog menurunkan angka stunting hingga 14,5 persen pada tahun 2024,” ucapnya.

Selain pembangunan gizi, TJSL Perum Bulog juga fokus pada pengembangan UMKM. Dedi mengatakan, Perum Bulog telah menyalurkan bantuan modal usaha kepada sejumlah UMKM.

“Ada 7 UMKM, masing-masing mendapatkan modal usaha sebesar Rp2 juta,” kata Dedi.(Zulkifli)