Pasific Pos.com
Papua Selatan

Mensos Minta Jangan Ada Perpecahan

Danlantamal saat membacakan sambutan menteri (foto:iis)

MERAUKE,ARAFURA,- Negeri ini mengalami penjajahan yang panjang dan menyakitkan. Berkali-kali pemberontakan lokal dikobarkan terhadap penjajah dalam kurun waktu 350 tahun, namun selalu mengalami kegagalan. Ratusan tahun kita terpecah-pecah karena politik adu domba. Para pendiri bangsa ini menyadarinya dengan membangun identitas bahwa kita semua bersaudara, sebangsa dan setanah air. Inilah pelajaran berharga. Lidi kuat akan sulit dipatahkan jika dalam kesatuan.

Demikian diungkapkan Menteri Sosial Republik Indonesia, Tri Rismaharini dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Danlantamal XI Merauke Brigjen TNI (Mar) Edy Prakoso, SE saat memimpin upacara peringatan Hari Pahlawan di Mako Lantamal XI, Rabu (10/11). Ditegaskan, kita jangan sampai terpecah-pecah oleh perbedaan SARA karena akan membuat mundur jauh ke era sebelum Sumpah Pemuda 1928. Kita harus terus menggelorakan semangat gotong royong serta persatuan dan kesatuan Indonesia. Perbedaan justru semakin memperkaya dan memperkuat kita, Bangsa Indonesia seraya mengembangkan toleransi.

Dalam 20 tahun mendatang (2020-2040) kita akan memasuki “bonus demografi” yaitu periode di mana angka dependencyratio mencapai angka minimal. Dalam periode ini, akan terdapat lebih banyak tenaga kerja produktif yang bermanfaat untuk memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan. Hal ini harus menjadi cambuk untuk meneguhkan persatuan dan kesatuan Indonesia.**