Pasific Pos.com
HeadlineKriminal

Menkopolhukam, Beri Waktu 14 Hari Bagi Tim Pencari Fakta Di Intan Jaya

Tim Pencari Fakta Intan Jaya
Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw bersama Pangdam Kodam XVII Cenderawasih Mayjen Herman Asaribab saat mendampingi Tim Pencari Fakta ketika memberikan keterangan pers.

JAYAPURA – Tim Gabungan Pencari Fakta (TPGF) yang di bentuk Menkopolhukam diberikan waktu 14 hari untuk mengumpulkan informasi dan beberapa keterangan serta data guna mencari fakta atas kasus penembakan terhadap pendeta serta beberapa kejadian di Intan Jaya.

Hal itu diungkapkan Ketua Tim Pencari Fakta, yang juga selaku Deputi III Di Kemenpolhukam RI, Sugeng Purnomo, ketika memberikan keterangan pers, Kamis (8/10) sore.

Menurutnya waktu singkat yang diberikan berdasarkan surat keputusan Mentri Polhukam berdasarkan surat 23 tahun 2020 , tidak akan disia-siakan, meski nantinya adad waktu tambahan selama 7 hari.

“Kami yakni dengan waktu singkat ini kami akan bekerja maksimal. Bahkan tim kami bagi menjadi dua, tim pertama sudah berada di Intan Jaya dan Kedua kami di Jayapura,” jelasnya.

Tugas dari tim pencari fakta ini Kata Sugeng, sifatnya bukan penegakan hukum, melainkan hanya mengumpulkan bukti, data serta informasi pasca kejadian itu, yang nantinya akan di paparkan kepada Mentri Polhukam untuk mencari solusi.

“Tim ini bukan tim penegakan. Sifat penegakan hukum ada di aparat Kepolisian saja, kami hanya mengumpulkan data dan informasi untuk dipaparkan kepada Pak menteri guna memberikan solusi kepada Pemerintah,” bebernya.

Diberitakan sebelumnya seorang pendeta di Intan Jaya tewas tertembak orang tidak dikenal beberapa waktu lalu, dalam peristiwa cukup mencuri perhatian public, yang mana aparat keamanan menuding kelompok Kriminal Bersenjatalah yang melakukannya, dan sebaliknya KKB meuduk pelaku penembakan tersebut merupakan ulah aparat keamanan.

Sebelum kasus penembakan yang menewaskan seorang pendeta yang menggerkan warga, sebelumnya pun kasus sempat terjadi yang menewaskan empat orang, dua diantaranya anggota TNI dan dua lainnya merupakan warga sipil.

Saat ini pun yang menjadi topic hangat pun, pada Rabu (7/10) pagi kasus penembakan kembali lagi terjadi dengan mengakibatkan satu korban luka yang kesehariannya pewarta di salah satu gereja Katolik di Intan Jaya.

Artikel Terkait

Pemulihan Kesehatan dan Sosial untuk Kabupaten Intan Jaya

Bams

Pemprov Papua Salurkan Bantuan ke Intan Jaya

Bams

Wakil Bupati : Kamtibmas Intan Jaya Sudah Pulih

Bams

Roda Pemerintahan Intan Jaya Belum Berjalan Maksimal

Bams

Ini Alasan DPRR Belum Bisa Sampaikan Tindak Lanjut Investigasi Kasus Intan Jaya

Tiara

Kembali Terjadi Penembakan di Intan Jaya, Negara Didesak Hentikan Pendekatan Keamanan Untuk Papua

Tiara

DPR Papua Bersama Komnas HAM RI Sepakat Kawal Proses Kasus Intan Jaya Hingga Tuntas

Tiara

Pansus Kemanusiaan DPR Papua Minta Tim Pencari Fakta Intan Jaya Harus Terbuka

Tiara

Ini Kata Ketua Tim Pencari Fakta Selama di Intan Jaya

Ridwan