Pasific Pos.com
Ekonomi & BisnisHeadline

Ini Penjelasan Hiswana Migas Soal Antrean Panjang Kendaraan di SPBU Jayapura

: Ketua DPD VIII Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Papua Maluku, Ir. Ledryk J. Lekenila atau Ongen.

Jayapura – Antrean panjang kendaraan di SPBU Jayapura beberapa waktu lalu ditanggapi oleh Ketua DPD VIII Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Papua Maluku, Ir. Ledryk J. Lekenila atau Ongen. Dia menjelaskan bahwa kejadian tersebut bukan lantaran stok BBM langka.

“Ini di luar perkiraan kami, awalnya kami kira penutupan Peparnas XVI tanggal 15 November ternyata dimajukan di tanggal 13 November 2021, sehingga kami tidak menyediakan kuota BBM lebih,” kata Ongen, Kamis (17/11/2021).

Ongen juga mengatakan bahwa pengisian BBM di tangki SPBU untuk penjualan hari Minggu dilakukan pada Sabtu lantaran tidak ada suplai dari Pertamina pada hari Minggu. Sementara pengisian BBM di hari Senin baru dilakukan pada pagi hari.

“Seperti biasa hari Senin merupakan awal aktivitas masyarakat, sehingga antrean kendaraan di SPBU dikira BBM kosong atau langka, padahal sesungguhnya tidak seperti itu. Hanya salah prediksi di hari Sabtu termasuk jam operasional kita tidak mendapatkan instruksi, jadi kita beroperasi seperti biasa,” jelas Ongen.

Ongen mengatakan, antrean panjang kendaraan yang terjadi di SPBU hanya disebabkan keterlambatan pengisian tangki, namun suplai dari Pertamina tetap lancar sesuai permintaan SPBU.

Dikutip dari Potret.co, Edi Mangun selaku Area Manager Communication, Relations, & CSR Regional Papua Maluku – PT Pertamina Sub Holding Commercial & Trading membantah isu terjadinya kelangkaan BBM di Jayapura.

Edi mengatakan bahwa stok BBM untuk semua jenis di depot Pertamina MOR VIII masih cukup hingga sepekan kedepan.

“Bahkan tadi pagi kapal pengangkut BBM masuk untuk mendistribusikan BBM ke depot. Jadi tidak ada kelangkaan, tadi mobil tangki pengangkut BBM juga masih melakukan pendistribusian ke SPBU. Tiga hari lagi ada kapal masuk untuk drop BBM ke Jayapura setelah Biak. Kami selalu menjaga ketahanan stok jangan sampai kurang dari 10 hari,” ujar Edi, Senin (15/11/2021).

Edi menegaskan, akan terlihat dengan jelas apabila terjadi kelangkaan BBM. Dia mencontohkan jika beberapa SPBU secara bersamaan tutup selama 24 jam.

“Yang terjadi semua SPBU di Kota Sentani dan Kota Jayapura masih buka dan melayani pembeli. Saya melihat ini terjadi panic buying, mungkin dampak dari kejadian di Sorong yang berimbas juga ke Manokwari beberapa hari lalu, orang berbondong-bondong ke SPBU,” kata Edi.

Edi mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik dan meminta tetap tenang lantaran pihaknya memastikan ketahanan stok BBM aman. “Kami juga imbau masyarakat tidak mempercayai informasi tidak benar,” kata Edi.

“Untuk suplai BBM ke SPBU, kami sesuaikan permintaan masing – masing SPBU. Dan suplai BBM ke SPBU dilakukan Senin sampai Sabtu. Kalau hari Minggu tidak ada suplai, biasanya SPBU hanya meminta kuota setengah hari penjualan untuk hari Minggu,” jelasnya. (Zulkifli)