MERAUKE,ARAFURA,- TNI AL menjadi salah satu instansi yang gencar melakukan pengawasan di wilayah perbatasan laut khususnya antara Negara Indonesia dan PNG.
Hal ini penting agar tidak terjadi tindakan-tindakan yang berbahaya apalagi melanggar hukum sehingga dapat merugikan negara maupun warga itu sendiri. Seperti yang diketahui bahwa beberapa waktu publik dihebohkan dengan penembakan yang dilakukan oleh tentara PNG terhadap kapal nelayan Indonesia akibat memasuki wilayah PNG.
Ironisnya, seorang nahkoda tewas dalam insiden tersebut sehingga peristiwa ini menjadi perhatian semua pihak. Terkait dengan insiden penembakan tersebut maka Danlantamal XI Merauke, Brigjen TNI (Mar) Gatot Mardiyono, SH menegaskan bahwa pengawasan akan semakin ditingkatkan.
Tentunya pengawasan tidak hanya berada di pundak TNI AL tetapi juga seluruh instansi terkait lainnya karena nelayan perlu diberikan pemahaman dan edukasi agar mereka tidak melanggar batas wilayah negara lain.
“Di samping itu saya juga sudah mendapat perintah dari Panglima Komando Armada III agar gencar melakukan pengawasan di wilayah perbatasan sehingga dapat mencegah terjadi pelanggaran oleh nelayan, jangan sampai terulang kembali. Jika ada nelayan yang melintas dan dikuatirkan memasuki perairan negara lain maka akan kita perintahkan untuk kembali dan mencari ikan di wilayah perairan Indonesia, wilayah kita sendiri,”terang Danlantamal kepada wartawan usai upacara peringatan HUT TNI AL ke-77 di lapangan upacara Mako Lantamal XI, Senin (12/9). (Istya Sari Utami).
