Pasific Pos.com
Lintas Daerah

7 Dominasi Gereja dan Masyarakat Peringati HUT Ke-60 Injil Masuk di Tanah Ndugama

Pdt. Bertha Kogoya,S.Pdk saat memberikan siraman rohani dihadapan ratusan umat gereja.

NDUGA – Seluruh umat Tuhan 7 Dedominasi Gereja dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta seluruh elemen masyarakat Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan menggelar ibadah syukur bersama dalam rangka merayakan ibadah Hari Ulang Tahun (HUT) Injil masuk di tanah Ndugama, Kota Kenyam, Kabupaten Nduga.

Dalam ibadah ini mengangkat thema: “Waktunya Untuk Berdiri Teguh Bertumbuh dan Berkembang Dalam Injil (Kolose 2:6-7). Kehidupan orang Kristen Yang dipulihkan Tuhan. Dengan sub thema: Melalui Ibadah HUT injil masuk di Tanah Ndugama Kita Bersatu dan Lebih Berakar dan Dewasa dalam Kristrus.

Pada perayaan ibadah syukur, Pdt. Bertha Kogoya,S.Pdk yang juga sebagai Ketua Koordinator Perkawan Nduga, menyampaikan Firman Tuhan dengan menyoroti thema, bahwa kita sudah menerima Yesus Kristus sebagai Juru selamat pribadi kita dan hendaklah kamu berakar didalam Tuhan.

“Dibangun diatas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman, dan yang ajarkan kepadamu dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. demikian bunyi firman Tuhan,” kata Pdt. Bertha Kogoya,S.Pdk saat menyampaikan khotbahnya pada perayaan ibadah syukur bersama.

Sementara itu, bapak Pdt. Andriaan Van Der Bidjl adalah seorang Guru. Dia sedang mengajar di sekolah JPPGI di Hitadipa kemudian Tuhan memanggilnya dan dia belajar sekolah theologia. Sehingga dia pun mengambil keputusan untuk melayani orang Nduga.

“Ada orang yang mengatakan Nduga membutuhkan engkau, pada akhirnya Dia hadir dalam konferensi di Piramid dan Tuan Andriaan Van Der Bidjl diutus ke Nduga Melalui daerah Lilkoma-Wanduk, Geselema, Meborok dan ke Mapnduma, dengan demikian Nduga dipulihkan oleh Tuhan,”ujarnya.

Lanjut dikatakan, Nduga harus terjadi pemulihan terhadap semua Umat Tuhan, kalau sudah menerima Kristus, berarti kamu katakan saya benar anak Kemah Injil dan bertumbuh dalam Tuhan.

“Sudah 60 tahun Tuhan Yesus mencari engkau, jangan keraskan hatimu, dan jangan ikut-ikutan, anda dan saya harus menenam Yesus kristus adalah tabit, Yesus kristus adalah pengudus, Yesus Kristus adalah yang akan datang dan Yesus kristus adalah Raja, hal ini kita lupa, injil empat bergada lalu mengalih ke aliran-aliran yang lain. Karena memang engkau tidak kuat dalam injil,” tuturnya.

Ditegaskannya, perlu kami ketahui bahwa ada orang Kristen yang sudah melakukan kejahatan, dengan kita merasakan injil itu biasa bagi saya, 31 Oktober 1963 biasa bagi saya dan saya tidak mau ibadah, Tidak terlibat dalam persekutuan dalam Jemaat ini. Dan itu berarti kita sedang melakukan kejahatan.

“Kalau memang Injil datang mencari engkau katakan ini adalah waktunya saya harus percaya dan di pulihkan. 60 tahun Tuhan sudah mencari engakau karena itu periksa dirimu dan tinggalkanlah kebiasaan-kebiasaan buruk yang tidak membawah keselamatan melainkan membawah kita ke malapetaka. Sekarang saatnya saya dan saudara memilih apaka kita sudah berbuah dan buahnya sudah matang atau kita seperti air diatas daun talas,” imbuhnya.

Andriaan Vander Bidjil jalan kaki mencari engkau, namun ko ada dimana. Apakah ada di lubang batu, diatas pohon atau dimana. Dia jalan kaki untuk selamatkan engkau tetapi sudah 60 tahun injil bekerja. “Ini anda sudah di pulihkan? Silakan koreksi dirimu,”kata Pdt. Bertha kogoya,S.Pak.

Ketua Koordinator KINGMI Pdt. Eliaser Tabuni.S.Th, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Injil membuat kami hidup dalam terang kasih Tuhan, Injil adalah kekuatan Allah yang mampu merubah sifat dan karakter manusia, menjadi orang-orang yang benar-benar dipulihkan.

“Karena itu saya sebagai Koordinator Nduga mengajak kita semua menjaga keamanan, kenyaman di daerah ini, biarlah Injil trus disebakan dipelosok Nduga, karena keamanan yang baik memancarkan kedamaian.

Pada kesempatan itu, Ketua koordinator GKII Bapak Viter Ganiye mengajak seluruh umat semua menjadi satu, visi menjalankan amanat Agung Yesus Kristus karena itu, saat ini tongkat stapet dari vionir-vionir Gereja sudah meletakan diatas bahu henerasi milenial.

“Karena itu jangan padamkan tetapi angkat tongkat stafet itu pergi mewartakan firman Tuhan kepada orang yang sampai saat ini belum mendengar firman Tuhan,” pesannya.

Sementara itu, dalam sambutan PJ. Bupati Nduga, Pegunungan Papua, Drs. Edison Nggwijangge mengajak semua warga Jemaat untuk tetap menjaga ketertiban pribadi keluarga dan juga masyarakat.

“Karena saat ini kita sudah menerapkan system tertib sipil, di kota Kenyam, jadi biarlah kita menciptakan rasa aman, damai dan sejahtra. Sebab, disanalah terpancar kedamaian dan pertumbuhan seseorang tidak lagi membawa parang, kapak atau panah di tempat-tempat umum kecuali ke kebun. Saya hanya garis bawahi sambutan-sambutan yang disampaikan kedua Pimpinan Gereja tadi, bahwa kita sama-sama saling bahu membahu menjaga keamanan dan kenyamanan di daerah ini dengan baik, sebab beberapa waktu lagi kita akan memasuki pesta Demokrasi, dan kalau kita sudah aman berati pesta demokrasi pun dapat berjalan dengan aman dan lancar. Kita bangga sekalipun daerah kita di anggap rawan tetapi kita bisa sukseskan Pilres dan Pileg dengan baik, ini luar biasa ya,” ujar Pj Bupati.

“Untuk itu, kita juga harus menunjukan bahwa kita adalah hasil pemulihan dari injil. Dan tetap menjaga keamanan dengan adanya injil masuk di tanah Ndugama yang ke 60 tahun ini, kita merubah hati kita untuk dipulihkan,” timpalnya. (Tiara).