Jayapura,- Gubernur Papua Fakhiri secara mendadak memberhentikan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dok II Jayapura setelah inspeksi mendadak (sidak) mengungkap kondisi manajemen dan layanan kesehatan yang dinilainya semrawut di rumah sakit rujukan utama di Papua tersebut.
Langkah tegas ini, kata Fakhiri, merupakan bagian dari visinya untuk memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) 45 di Papua, yang menurutnya harus dimulai dari peningkatan mutu layanan kesehatan.
 “Kalau kesehatan baik, tentu akan lahir generasi muda Papua yang cerdas, pintar, dan sehat untuk membawa Papua lebih maju. Karena itu bagi saya, kesehatan sangat penting,” ujar Fakhiri usai sidak di RSUD Dok II Jayapura, Selasa (4/11/2025).
Menurut Fakhiri, buruknya layanan kesehatan selama ini bukan disebabkan oleh ketidakmampuan dokter atau tenaga medis, melainkan oleh manajemen yang amburadul.
 “Masalahnya ada pada pengelolaan manajemen rumah sakit dan dinas yang luar biasa semerawut,” tegasnya.
Sebagai tindak lanjut, Fakhiri memastikan mencopot Direktur RSUD Dok II Jayapura dan melakukan perombakan menyeluruh terhadap sistem manajemen rumah sakit tersebut.
“Saya pastikan hari ini saya memberhentikan direktur rumah sakit, dan melakukan perombakan manajemen secara menyeluruh,” ujarnya.
Fakhiri berharap langkah ini akan mengembalikan citra dan marwah RSUD Dok II sebagai rumah sakit kebanggaan Papua.
“Saya mau pelayanan di rumah sakit ini lebih baik,” tambahnya.
Dalam kesempatan yang sama, Fakhiri menyampaikan apresiasi kepada para perawat dan dokter yang tetap berkomitmen melayani masyarakat Papua. Namun, ia memberi perintah tegas agar tidak ada pasien yang ditolak, terutama warga Papua yang membutuhkan perawatan.
 “Terima dulu pasiennya. Urusan BPJS dan administrasi itu tanggung jawab pemerintah. Sidak ini bagian dari komitmen saya memastikan pelayanan kesehatan benar-benar berjalan,” pungkasnya.
