Pasific Pos.com
Headline

Penangkapan Lukas Enembe Dinilai Tidak Sesuai Prosedur, Emus Gwijangge: Ini Bukan Lagi Soal Korupsi, Tapi Murni Politik Papua

Jayapura – Anggota Komisi I DPR Papua yang membidangi Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM, Emus M. Gwijangge, ST menilai penangkapan KPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe, secara tiba tiba disalah satu Restoran terkenal di Abepura, Kota Jayapura, itu tidak sesuai prosedur

Menurut Politisi Demokrat ini, seharunya KPK perlu mempertimbangkan faktor kondisi kesehatan Bapak Lukas Enembe, yang bisa saja sacara secara langsung menyerang fisik dan mental beliau.

Bahkan, Emus menegaskan, negara mestinya tidak bisa menangkap orang dengan membabibuta seperti itu. Sehingga sebagai kader ia menilai ini bukan lagi soal korupsi tapi ini murni untuk politik terhadap gubernur Papua.

“Korupsi yang disebut Rp 1 miliar mereka anggap itu sebagai pintu masuk tangkap, tapi kami di Papua tahu bahwa Lukas Enembe ditangkap karena soal politik Papua,” kata Emus Gwijangge kepada Pasific Pos lewat via telepon, Rabu, 11 Januari 2023.

Menurut legislator Papua itu, setelah Lukas Enembe dirawat di rumah sakit mesti segera pulangkan ke Papua, karena soal kondisi di Papua itu tidak dijamin.

Apalagi lanjut Emus Gwijangge, stabilitas keamanan di Papua akan terganggu ketika terjadi apa-apa atas diri Lukas Enembe di tangan KPK.

“Soal penegakan hukum korupsi ini kami hargai, hanya saja tidak punya etika dan caranya tidak bagus. Karena tidak ditegur dengan surat panggilan. Ketiga lagi, mereka langsung main tangkap saja di jalan-jalan. Itukan tidak baik, apalagi dia seorang pemimpin Papua ini, yaitu gubernur kita,” tekannya.

Emus menegaskan, gubernur adalah perpanjangan tangan dari pemerintah pusat, dan sebagai kader ia juga melihat keamanan di Papua dalam satu hingga dua minggu ini, tidak berjalan normal.

“Ya, intinya, bahwa sampai hari ini kondisi kesehatan pak gubernur sudah tidak bisa untuk pulih secara cepat, karena beliau mengidap banyak komplikasi penyakit. Jadi KPK harap mengerti itu. Sakit beliau ini bukan sebentar saja dan bukan sakit main main, tapi sakit permanen kesehatannya harus di perhitungkan dengan baik juga,” tandas Emus Gwijangge dengan nada kesal.

“Dan kalau terjadi apa-apa, jangan salahkan Papua, sebab rakyat Papua pasti akan tetap ribut terus untuk gubernur Papua itu. Jadi kalau sudah diperiksa dan kesehatannya juga sudah diperiksa segera pulangkan beliau ke Papua,” timpalnya.

Oleh karena itu, Emus menyarankan KPK agar segera fasilitasi Gubernur Lukas Enembe untuk dirujuk di salah satu rumah sakit yang ada Singapur, jika ingin semuanya baik.

“Kami ingatkan, jangan bawa beliau ke Rumah Sakit Gatot Subroto Jakarta. Karena banyak orang Papua berobat disitu tapi pulang dengan mayat. Sehingga kami sebagai rakyat Papua dalam hal ini anggota Komisi I DPR Papua, sarankan KPK segera fasilitasi pak gubernur untuk berobat ke Singapur. Dan, kalau beliau sudah sembuh, maka KPK bisa lakukan pemeriksaan. Cuman kami sayangkan atas tindakan KPK yang asal main tangkap dan memaksa beliau untuk dibawa, padahal beliau sedang berada di salah satu restoran yang semua orang yang ada disitu tertuju kepadanya. KPK benar benar terlalu dan tindakan KPK ini kami nilai tidak punya hati dan tidak terhormat karena tidak menghargai gubernur Papua” ujar Emus.

Untuk itu, Emus menambahkan, jika nanti terjadi apa apa terhadap kondisi kesehatan Gubernur Lukas Enembe, lalu siapa yang akan bertanggungjawab.

“Jangan salahkan rakyat Papua jika melakukan tindakan diluar dari dugaan kami. Karena kami pun pasti tidak akan bisa bendung jika rakyat Papua sudah marah dan bertindak. Untuk menghindari itu, KPK jangan gegabah harus pikirkan juga kedepannya, ika terjadi apa apa atas kesehatan Bapak Lukas Enembe. Kasihan masyarakat lain atau, saudara saudara kita non Papua yang tidak tahu apa-apa,” pungkasnya. (Tiara).