Pasific Pos.com
Ekonomi & BisnisHeadline

Ini Sebab Serapan Beras Merauke Masih Rendah

Wakil Pemimpin Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat, Dedi Aprilyadi. (Foto : Potret.co)

Jayapura – Perum Bulog Kantor Wilayah Papua dan Papua Barat menargetkan menyerap beras petani Merauke sebanyak 32 ribu ton dengan rincian 25 ribu ton untuk public service obligation atau PSO dan 7000 ton untuk komersil.

Wakil Pemimpin Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat, Dedi Aprilyadi mengatakan, tahun 2022 ini pihaknya ditargetkan menyerap beras Merauke untuk PSO cukup besar lantaran kabupaten tersebut salah satu daerah lumbung pangan Papua.

Dedi pun mengungkapkan, penyerapan masih tergolong rendah. Dari target 25 ribu ton beras PSO, saat ini baru terealisasi 3 persen atau 724 ton.

‘’Sangat rendah penyerapannya, tetapi masih terus berlangsung. Setiap hari penyerapan 50-100 ton,’’ kata Dedi, Rabu (18/5/2022).

Dedi menjelaskan, rendahnya penyerapan tersebut lantaran terkendala dengan kualitas beras.

‘’Kita mengacu pada Permendag Nomor 24 Tahun 2020 tentang harga penyerapan beras Rp8.300 per kilogram dengan kualitas medium yaitu broken 20 persen, kadar air 14 persen, dan menir 2 persen,’’ jelasnya.

‘’Sementara beras yang dihasilkan kebanyakan di bawah standar yang ditentukan pusat, ini yang menyebabkan penyerapan masih rendah,’’ sambungnya.

Meski begitu, Dedi mengaku optimis target penyerapan hingga akhir tahun 2022 ini dapat terealisasi 100 persen.

Sementara, penyerapan beras komersil saat ini terealisasi 2.092 ton atau 30 persen.

Selain di Merauke, Bulog juga menyerap beras petani di Nabire dan Manokwari dengan target penyerapan 100 ton.

‘’Target 100 ton, tapi sampai saat ini belum ada penyerapan,’’ ujarnya. (Zul)