Pasific Pos.com
HeadlineLintas Daerah

1.000 Lilin Tanda Duka Atas Kematian Tenaga Kesehatan Di Kiwirok

Ratusan tenaga kesehatan di Kota Oksibil Ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang melakukan aksi long march dan membakar 1000 lilin.

Jayapura – Rasa duka yang mendalam dari para tenaga kesehatan tak terkatakan lagi. Keganasan Kelompok Kriminal Bersenjata di Kiwirok yang membantai dua tenaga kesehatan Senin lalu menorehkan luka.

Ratusan tenaga kesehatan di Kota Oksibil Ibukota Kabupaten Pegunungan Bintang, Kamis (16/09/2021) melakukan aksi long march dan membakar 1000 lilin sebagai tanda duka terhadap mendiang Gabriella Meilani .

Kapolres Pegunungan Bintang AKBP. Cahyo Sukarnito, SIK mengatakan aksi longmarch dimulai pukul 15.00 WIT- 18.00 WIT diikuti 250 tenaga kesehatan dipimpin Kepala Dinas Kesehatan Sabinus Uropmabin, S, Kep, M.Kes.

Dalam orasi para Tenaga kesehatan ini menegaskan bahwa Kehadiran mereka di Pegunungan Bintang bukan untuk dibunuh, melainkan melayani dengan iklas untuk menjaga masyarakat tetap dalam kondisi sehat.

Tenaga Kesehatan adalah garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat yang seharusnya dilindungi oleh negara dan seluruh lapisan masyarakat. “Sehingga Aksi mereka ini adalah bentuk keprihatinan dengan kejadian yang dialami rekan mereka di Puskesmas Kiwirok,’’ jelas Kapolres.

Seperti sudah diberitakan sebelumnya, KKB Kelompok kelompok kriminal bersenjata Ngalum Kupel pimpinan Lamek Alipki Taplo menyerang Distrik Kiwirok Senin (13/09/2021) kemudian melakukan pembakaran sejumlah fasilitas umum termasuk Puskesmas, Gedung sekolah dan Bank Papua.

Tiga orang nakes dinyatakan hilang. Dua orang ditemukan namun nasib naas dialami Suster Gabriela, dia ditemukan meninggal dunia di dasar jurang sedalam 500 meter. Dan satu orang tenaga medis lainnya Kristina Sampe ditemukan mengalami luka di sekujur tubuhnya. Sementara Gerald Sukoi belum ditemukan.