Pasific Pos.com
Ekonomi & BisnisHeadline

Penuhi Kebutuhan Internet di Pegunungan Bintang, Telkom Akan Gunakan Satelit Starlink

General Manager PT Telkom Witel Papua, Sugeng Widodo (kiri) foto bersama berlatar belakang PRT BAKTI di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. (Foto : Istimewa)

Jayapura – PT Telkom akan membangun infrastruktur telekomunikasi di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua untuk memenuhi kebutuhan internet yang lebih memadai di daerah tersebut.

General Manager PT Telkom Witel Papua, Sugeng Widodo mengatakan, infrastruktur tersebut akan dibangun pada awal 2022 menggunakan satelit Starlink milik Elon Musk.

Sebagai langkah awal, pihaknya telah melakukan peninjauan lokasi di Pegunungan Bintang bersama Anggota DPR RI, Yan Mandenas serta stakeholder lainnya pada 13 Desember 2021.

Sugeng pun mengungkapkan alasan menggunakan satelit Starlink untuk akses internet masyarakat di Pegunungan Bintang.

Starlink merupakan kerjasama dengan Telkom. Satelit very kow orbit dengan ketinggian 8.000-10.000 Kilometer diklaim mirip dengan kualitas layanan kabel optik untuk delay dan atensi meski kapasitasnya tidak sebesar serat optik.

“Selama ini satelit yang dimiliki Telkom adalah stationer dengan ketinggian 36.000 Kilometer, hal ini berpengaruh terhadap delay dan atensi, sehingga secara jarak sangat berbeda jauh,” kata Sugeng, Senin (20/12/2021).

‘Layanan Starlink hanya 100 Mbps, nantinya bisa kita deliver ke Pegunungan Bintang sehingga kualitas 4G yang ada di daerah tersebut tidak beda jauh dengan layanan yang dideliver di Jayapura,” ucapnya.

Sugeng mengungkapkan, layanan Starlink sedang ujicoba di wilayah Kalimantan. Jika hasilnya bagus, maka Papua menjadi prioritas berikutnya.

Transformasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) untuk menjadi digital telco semakin memperlihatkan hasil yang baik dan menjadi daya tarik bagi investor. (Foto : Istimewa)

Kabupaten Pegunungan Bintang menjadi perhatian Telkom untuk pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Alasannya, kata Sugeng, daerah tersebut memiliki potensi untuk penyediaan layanan intenet.

“Potensinya cukup bagus karena ada Perguruan Tinggi dengan jumlah mahasiswa 500 orang yang dibuka pada Agustus lalu. Kemudian, listrik PLN akan menyala selama 24 jam di Oksibil mulai April mendatang,” ujar Sugeng.

Menurutnya, Telkom telah lama menargetkan membangun kabel optik di daerah tersebut, tetapi banyak faktor yang menjadi pertimbangan, salah satunya keamanan.

“Selain itu, jarak cukup jauh. Tetapi secara bertahap Telkom akan bangun jaringan optik di wilayah tersebut,” ucapnya.

“Kita akan prioritaskan layanan Telkom Group, khususnya BTS Telkomsel yang akan dilayani pertama sehingga 4G di daerah itu benar – benar tidak beda jauh dengan Jayapura,” sambungnya.

Seebelumnya, Anggota Komisi I DPR RI, Yan Permenas Mandenas menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak – pihak terkait dalam mendorong pembangunan jaringan internet dan listrik di Kabupaten Pegunungan Bintang.

“Diharapkan terealisasi secepatnya pada tahun depan sehingga masyarakat segera menikmati jaringan Telkomsel dan listrik selama 24 jam,” kata Yan Mandenas.

Danrem 172/PWY, Brigjen TNI Izak Pangemanan menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur seperti jalan, jaringan telekomunikasi dan listrik di Kabupaten Pegunungan Bintang harus didukung oleh seluruh pihak. Sebab keberhasilan program pemerintah ini merupakan tanggung jawab bersama.

“Seluruh pihak harus menjaga stabilitas keamanan di wilayah ini dalam mengawal proses pembangunan infrastruktur tersebut sehingga percepatan perekonomian dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat di Pegunungan BIntang segera terwujud,” kata Danrem saat mendampingi Yan Mandenas dan stakeholder lainnya meninjau lokasi rencana pembangunan jaringan telekomunikasi dan listrik di Oksibil Pegunungan Bintang. (Zul)