Pasific Pos.com
Ekonomi & Bisnis

Pengusaha Ritel Sebut Pemilu Memicu Daya Beli Masyarakat

Haris Manuputty dan Adriana Helena Robaha. (Foto : Sari)

Jayapura – Pesta demokrasi Pemilihan Presiden, Legislatif dan Kepala Daerah yang akan berlangsung pada 2024 mendatang dapat memicu meningkatnya daya beli masyarakat.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Provinsi Papua, Haris Manuputyy mengatakan, tahun politik bisa mendorong meningkatnya daya beli masyarakat yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

“Dana yang dikeluarkan partai politik peserta Pemilu, selain digunakan untuk kebutuhan atribut kampanye, juga digunakan di sektor konsumsi,” kata Haris di Jayapura, Selasa (14/11/2023).

Haris menyebut, tahun politik akan mendorong peningkatan daya beli masyarakat lebih dari 5 persen.

Dia pun berharap, pesta demokrasi berjalan aman, damai dan lancar sehingga mendorong minat investor untuk berinvestasi di Papua.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua, Adriana Helena Robaha mengatakan, daya beli masyarakat akan meningkat di tahun politik, namun bukan untuk masyarakat secara umum.

“Yang terdampak dari belanja di tahun politik adalah UMKM seperti penjual makanan, jasa sablon, sewa kendaraan, jasa hiburan, dan pembuat spanduk,” kata Adriana.

Dia pun menyebut, meski belum dapat memperkirakan nilai pertumbuhan ekonomi di tahun politik, namun Adriana memastikan terjadi peningkatan.

“Pertumbuhan pasti ada, karena peserta pemilu mengeluarkan biaya untuk belanja kebutuhannya,” ucapnya. (Sari)