Pasific Pos.com
Kota Jayapura

Korem 172/PWY Siap Amankan Jalur Perdagangan di Lintas Batas RI – PNG

Danrem 172/PWY saat berbincang dengan Wakil Walikota Jayapura, Rusan Saru usai melakukan kunjungan ke perbatasan RI-PNG.

Jayapura – Sejak pandemi Covid 19 merebak tahun lalu pintu lintas batas negara (PLBN) RI – PNG ditutup. Penutupan pintu PLBN ini membawa dampak yang cukup besar bagi perekonomian masyarakat di perbatasan.

Pertemuan delegasi negara RI dan PNG kemarin sepakat akan membuka PLBN secara terbatas yang direncanakan pada 21 Juni 2021 mendatang.

Dengan pembukaan PLBN ini tentunya akan memberikan mampak positif bagi perekonomian masyarakat dan keamanan.

Menyikapi hal ini Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan menyatakan jajarannya siap mengamankan perbatasan negara RI – PNG.

“Dengan ditutupnya pintu lintas batas negara selama pandemi ini akhirnya terjadilah lintas batas lewat pintu pintu ilegal. Ada delapan titik pelintasan ilegal yang digunakan masyarakat,” ujar Danrem.

Oleh sebab itu Danrem berharap dengan dibukanya PLBN ini maka maka masyarakat dapat lewat jalur resmi.

“Masyarakat yang selama ini lewat pintu ilegal dan beresiko ditangkap aparat keamanan dapat melalui pintu resmi. Namun para pelintas batas diharapkan mematuhi protokol kesehatan,” ujarnya.

Danrem juga menegaskan dengan dibukanya pintu resmi (PLBN) maka pihaknya akan menindak tegas para pelintas batas yang masih menggunakan jalur jalur ilegal atau jalan jalan tikus .

Pada kesempatan ini Brigjen Izak Pangemanan juga mengusulkan agar dibuka kantor resmi untuk pembelian vanili, kulit masohi dan emas. “Dengan dibukanya kantor resmi untuk pembelian ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujarnya.
Dikatakannya pula hubungan baik kedua negara membuat pihak aparat keamanan dapat mengendalikan gangguan keamanan di wilayah perbatasan. Dimana biasanya para kelompok kriminal ini biasanya melarikan diri ke daerah PNG.

“Apabila mereka mengganggu keamanan wilayah Indonesia maka kita bisa meminta kerjasama PNG untuk menekan kelompok kriminal yang lari ke daerah mereka,” ujar Danrem.