Pasific Pos.com
Ekonomi & Bisnis

Ini Enam Pulau Terluar di Papua yang akan Dikunjungi Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat

KRI Dorang - 874 yang membawa Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat Papua yang akan melakukan pelayanan kas keliling di enam pulau terluar. (Foto : Istimewa)

Jayapura – Sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2022, Bank Indonesia dan TNI Angkatan Laut telah melaksanakan 92 kali kegiatan Kas Keliling (kaskel) 3T dengan 480 pulau 3T terkunjungi.

Demikian disampaikan Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Marlison Hakim sesaat sebelum melepas Tim Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2023, di Pelabuhan Jayapura, Jumat (23/6/2023).

Marlison mengatakan, pada tahun 2023 BI dan TNI AL bersepakat untuk memperluas jangkauan layanan kas keliling dengan program yang lebih terpadu dengan mengusung tema “Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023”, dimana pada tahun 2023 ini akan dilaksanakan kegiatan kaskel 3T sebanyak 17 kali di 17 Provinsi dengan target 85 pulau yang dikunjungi.

“Kegiatan ini merupakan yang ke-delapan kalinya dilakukan pada tahun 2023, pada sore ini di wilayah Papua kita melakukan pelepasan Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 dengan melakukan kegiatan kas keliling 3T di Provinsi Papua pada tanggal 24 sampai 30 Juni 2023,” ujarnya.

Adapun enam pulau terluar, yaitu Pulau Liki – Distrik Warembori Satu, Teba – Pulau Bepondi – P.ulau Numfoor – Kabupaten Waropen – Kepulauan Yapen (Serui), dengan menggunakan Kapal Perang KRI Dorang – 874.

Tim ERB Papua terdiri dari Pejuang Rupiah Bank Indonesia yang menjadi perwakilan berasal dari wilayah Papua, Papua Barat, Kalimantan Tengah, Jember, Solo, Jakarta, Sumatera Selatan, dan Bengkulu.

“Pada kesempatan ini, kepada Pemerintah Provinsi Papua kami mohon ijin dan dukungannya agar dapat memasuki wilayah dan pulau-pulau di wilayah Papua serta sekaligus menyalurkan PSBI untuk kebutuhan masyarakat di pulau setempat,” jelasnya.

Untuk total modal kerja yang dibawa dalam pelayaran untuk pelayanan penukaran uang (Kas Keliling) di enam pulau terluar sebesar Rp26,76 miliar atau naik sekitar 543 persen dari modal kerja tahun lalu yaitu sebesar Rp4,16 miliar.
“Selanjutnya sesuai jadwal, setiap bulan akan dilakukan kegiatan serupa diseluruh wilayah NKRI dan akan berakhir di wilayah barat Indonesia,” ucap Marlison.

Selain kegiatan tersebut, juga dilakukan kegiatan lainnya meliputi sosialisasi atau edukasi Cinta, Bangga dan Paham Rupiah serta Program Sosial Bank Indonesia (CSR) bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat dengan penyaluran bantuan disektor pendidikan, kesehatan, lingkungan, sosial budaya, dan ekonomi.

Danlatamal X Jayapura, Brigjen TNI (Mar) Ludi Prastyono mengatakan, sinergi tersebut terus berlanjut dan tetap dilakukan evaluasi setiap kegiatan, termasuk siklus iklim khususnya yang ada di Indonesia Timur.

Ludi mengatakan bahwa armada yang digunakan merupakan Kapal Perang KRI Dorang–874 dan membawa 50 orang.

“Kapal ini layak digunakan. Tentunya besar kecilnya KRI akan menentukan manuver. Kalau menjangkau pulau kecil, lebih mudah menggunakan KRI kecil,” jelas Ludi.

Sementara itu, Plt Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Papua, Suzana Wanggai menyampaikan, Pemerintah Provinsi Papua memberikan apresiasi dan terima kasih kepada Bank Indonesia dan TNI AL melalui Lantamal X Jayapura yang telah berkolaborasi.

“Tentunya ini semua bermuara kepada kesejahteraan masyarakat, khususnya yang berada di wilayah 3T,” ucap Suzana. (Zulkifli)