Jayapura,- Gubernur Papua Matius Fakhiri mengajak seluruh masyarakat Papua untuk bersatu dalam kasih, menghapus perbedaan politik, dan bekerja bersama membangun Tanah Papua yang maju dan harmonis.
Hal itu disampaikan Gubernur dalam sambutannya pada Ibadah Syukur dan Pesta Rakyat yang digelar di halaman Kantor Gubernur Papua, Dok II Jayapura, Jumat (31/10).
“Hari ini bukan sekadar pesta, ini adalah perayaan cinta rakyat Papua kepada pemimpinnya, dan cinta pemimpin kepada rakyatnya. Kita berkumpul bukan karena perbedaan partai, suku, atau bahasa, tetapi karena kita satu keluarga besar di Tanah Papua,” ujar Gubernur Fakhiri di hadapan ribuan warga yang hadir.
Gubernur juga menyampaikan apresiasi kepada pejabat dan lembaga yang telah menjaga proses demokrasi di Papua berjalan aman dan damai.
“Terima kasih kepada Bapak Agus Kotoni yang telah menjalankan tugasnya dengan baik, juga kepada KPU, Bawaslu, DPR Papua, TNI, dan Polri yang menjaga kedamaian dalam demokrasi kita,” ucapnya.
Sejak dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada 8 Agustus 2025, Fakhiri menegaskan bahwa pemerintahannya langsung bergerak cepat membangun komunikasi dengan kementerian terkait untuk mempercepat pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan di Papua.
Pemerintah pusat mendukung penuh pembangunan di Papua. Kita bahas percepatan pembangunan jembatan penghubung, air bersih, perumahan rakyat, serta penguatan energi melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di wilayah pesisir dan pegunungan. Papua harus terang, terang dalam listrik, terang dalam hati, dan terang dalam masa depan,” ungkap Fakhiri.
Ia menegaskan, pembangunan di Papua akan dijalankan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi rakyat. “Kami ingin membangun Papua yang bersih dan terbuka. Rakyat berhak tahu kemana setiap rupiah digunakan. Kami akan bekerja dengan hati, memimpin dengan kasih, dan mendengar dengan rendah hati,” tegasnya.
Dalam arah pembangunan ke depan, Gubernur Fakhiri menekankan lima prioritas utama, yakni peningkatan SDM dan pendidikan, layanan kesehatan berbasis teknologi, penguatan ekonomi kerakyatan, pembangunan infrastruktur terintegrasi, serta tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan.
Fakhiri juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjaga persatuan dalam keberagaman, dengan menjadikan perbedaan sebagai kekayaan yang memperindah Papua.
“Papua adalah rumah kita bersama. Kita boleh berbeda suku dan bahasa, tapi kita disatukan oleh kasih dan persaudaraan. Jangan jadikan perbedaan sebagai alasan untuk terpecah belah, tetapi sebagai warna yang memperindah lukisan besar bernama Papua,” katanya.
Ia menutup sambutannya dengan ajakan untuk membuka ruang dialog dan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat.
“Pintu rumah dan kantor kami selalu terbuka. Datanglah, sampaikan aspirasi dan ide-ide baik untuk membangun Papua. Karena membangun Papua bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tanggung jawab seluruh rakyat Papua,” tutupnya.


 
					