Pasific Pos.com
Papua Selatan

Gencarkan Program Gemarikan, Seribu Paket Dibagi Tiap Tahun

Sulaeman Hamzah saat memberi sambutan (foto:iis)

MERAUKE,- Anggota Komisi IV DPR RI, H.Sulaeman L.Hamzah mengemukakan, komisi IV dan pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menyepakati agar program Safari Gemarikan dapat dilaksanakan setiap tahun. Jadi yang awalnya dilakukan untuk membantu kebutuhan masyarakat di tengah kesulitan saat pandemi, sekarang akan berlanjut dan dilakukan setiap tahun secara rutin.

Di Senayan, ia selalu lantang bersuara bahwa untuk keseimbangan ekonomi masyarakat maka yang perlu diperhatikan adalah masyarakat yang ada di kampung-kampung. Masyarakat di kampung masih ada yang belum tersentuh sehingga harus diperhatikan. Termasuk untuk pemberian bantuan kali ini, rata-rata penerima adalah masyarakat dari wilayah pinggiran dan kampung.

Tentunya semua kembali lagi kepada alokasi anggaran yang tersedia. Termasuk untuk masyarakat nelayan dan pesisir yang juga harus diperhatikan. Banyak yang masih hidup dalam kondisi yang memprihatinkan dan perlu dibantu, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tetapi juga fasilitas penunjang dalam mencari nafkah.

“Oleh sebab itu saya butuh dukungan dari kabupaten berupa usulan yang disampaikan kepada pihak kementerian, nanti sampaikan lewat saya. Butuh apa dan berapa jumlahnya, usulkan saja. Misalnya butuh berapa ratus ketinting, silahkan diusulkan dan nantinya akan kita bagi ke seluruh wilayah di pesisir agar ekonomi mereka bisa terangkat,”jelas Sulaeman di hadapan masyarakat penerima bantuan paket produk perikanan program perluasan Safari Gemarikan dalam rangka percepatan penurunan stunting dan gizi buruk di Rumah Aspirasi, Kamis (2/6).

Sementara itu Kepala Laboratorium Pembina dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan Kabupaten Merauke, Marthin De Fretes mengemukakan bahwa perhatian dan kepedulian seorang Sulaeman Hamzah kepada masyarakat yang ada di Kabupaten Merauke sangat besar dan patut diapresiasi. Sebab banyak hal yang sudah beliau lakukan dan tidak hanya itu, pria asal NTT itu juga dinilai rutin berkunjung melihat langsung kondisi masyarakat di daerah.

“Saya salut karena tidak semua orang bisa berbuat seperti beliau, apalagi jika harus sering-sering datang dari Jakarta ke Merauke, tentu sebagian orang masih merasa sulit. Tetapi tidak demikian halnya dengan beliau yang mau meluangkan waktunya bahkan mampu menghadirkan sebuah rumah aspirasi di tanah Anim Ha. Itu punya beliau dan saya sangat mengapresiasi langkah yang sudah dilakukan tersebut,”jelas Marthin.

Sebagai anggota dewan, Sulaeman Hamzah menurutnya tidak melupakan janjinya kepada masyarakat saat masa kampanye dulu. Komitmen beliau sangat luar biasa karena rumah aspirasi yang dibuka akan menampung semua aspirasi masyarakat yang ada di daerah ini dan mencakup segala bidang, baik perikanan, pertanian, perkebunan dan lain sebagainya.

Terkait dengan Safari Gemarikan yang digencarkan oleh Sulaeman Hamzah, pihaknya juga sangat mengapresiasi apalagi di tengah masa pandemi Covid 19, banyak masyarakat yang harus terpuruk karena kesulitan ekonomi dan asupan gizi yang sangat minim.

Oleh sebab itu dengan mengkonsumsi ikan diharapkan dapat meningkatkan gizi yang sempat terpuruk dimana salah satu cara adalah melalui program Safari Gemarikan. Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Rumah Aspirasi H.Sulaeman L.Hamzah, Fauzun Nihayah mengharapkan dengan adanya program Gemarikan maka dapat meningkatkan ketahanan tubuh karena ikan mengandung protein yang cukup tinggi dan jumlahnyapun cukup melimpah di daerah ini.

Ia menyampaikan terima kasih kepada jajaran Dirjen PDSKP yang sudah bekerjasama dengan Sulaeman Hamzah untuk berbagi dengan masyarakat. Paket sudah tiga kali dibagikan dan setiap tahun 1.000 paket yang siapkan berisi sejumlah produk perikanan untuk memenuhi gizi warga.

Tidak hanya Merauke, 400 paket juga dibagikan kepada masyarakat Kabupaten Boven Digoel dan sisanya sebanyak 600 paket untuk warga Merauke. “Besar harapan kita bisa berbagi ke daerah lain di waktu-waktu mendatang, hanya saja karena beberapa pertimbangan dan keterbatasan sehingga baru dilakukan di dua kabupaten,”terang Fauzun.**