Fauzun Nihayah Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor Cegah Kekerasan Perempuan Dan Anak

MERAUKE,- Ketua Forum Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Merauke, Dr. Fauzun Nihayah, S. Hi, MH menjadi salah satu narasumber pada Seminar 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dengan tajuk “Forum Peduli Perlindungan Perempuan dan Anak Merauke Penuhi Hak-Hak Perempuan dan Anak Korban Kekerasan” yang berlangsung di Swiss-Belhotel, Selasa (9/12).

Selain Fauzun Nihayah, seminar tersebut juga menghadirkan beberapa narasumber berkompeten lainnya yaitu Ketua Pengadilan Negeri Merauke, Syafruddin, SH, MH, Direktorat PPA dan TPPO Bareskrim Polri, AKBP Endang Sri Lestari, SH, M. Si dan Wakapolres Merauke, Kompol Nuryanty, SH, MH.

Dalam kesempatan itu Fauzun Nihayah menekankan beberapa hal penting terkait tantangan dan harapan dalam perlindungan perempuan dan anak di Kabupaten Merauke, pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam perlindungan anak dan perempuan, penanganan korban kekerasan, fenomena kekerasan perempuan dan anak di Kabupaten Merauke serta upaya perlindungan hak anak dan perempuan.

Fauzun tegas menyebut bahwa dengan adanya kolaborasi berbagai pihak dan di segala aspek maka dapat menjamin korban untuk mendapat pelayanan yang lebih cepat, terintegrasi dan pastinya berkeadilan. Perlunya pemahaman dan cara pandang yang sama bahwa kekerasan adalah masalah kemanusiaan bukan hanya masalah rumah tangga semata.

Ini berarti siapapun memiliki hak dan tanggung jawab yang sama untuk bekerja bersama. “Ketika kita mampu membagi tugas dan fungsi masing-masing di dalam forum apa saja maka semua akan berjalan dengan baik. Kita butuh sinergi yang baik karena kita harus berdiri untuk mereka yang tak mampu bersuara, mari menjadi cahaya bagi mereka yang hidup dalam gelap.

Perempuan adalah kehidupan, anak adalah masa depan. Jika kita gagal melindungi mereka berarti kita gagal melihat masa depan Merauke yang lebih baik, “tegas Fauzun.

Ia menegaskan bahwa segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak harus dihentikan, siapapun tidak boleh melakukan tindakan kekerasan. Edukasi yang gencar dapat dilakukan di sekolah, tempat ibadah, komunitas adat dan organisasi perempuan secara bersama-sama. Upaya-upaya pencegahan sangat penting dilakukan dan ini membutuhkan pendidikan yang baik terkait kekerasan perempuan dan anak itu sendiri.

Menyinggung rencana kerja aksi Forum PPPA, Fauzun menyampaikan beberapa poin, di antaranya penguatan sistem layanan, kerja sama dengan pihak kepolisian dan Puskesmas dalam penanganan korban, pencegahan dan edukasi publik, program sekolah ramah anak hingga kampung ramah perempuan. (iis)

Related posts

Debat Putaran Ketiga, Paslon Bupati Nduga Dinar Kelnea – Yoas Beon Tampil Kompak

Bams

Bupati Jayawijaya Usir Kelompok Egianus Kogoya dari Wamena

Fani

TNI AL Kodaeral XI Gagalkan Penyelundupan Teripang Dari PNG

Bams

Yohanes Entamoi Tewas Dianiaya OTK, Satgas Damai Cartenz Kerahkan Tim ke TKP

Fani

Terkait Situasi, KPU dan Bawaslu Tolikara Disarankan Lakukan Tahapan di Jayapura

Bams

PT IJS dan Unmus Sosialisasikan Peran Mangrove Bagi Kelompok Konservasi Masyarakat Kampung Urumb

Bams

Leave a Comment