Pasific Pos.com
Olahraga

Bungkam Gorontalo, Tim Sepak Bola Papua Lolos ke Popnas 2023

Jayapura –  Tim sepak bola Papua lolos ke babak final Pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional ( Pra Popnas) Zona V 2022. usai mengalahkan tim Gorontalo 2-1 di Stadion Gawalise, Kota Palu, Sulawesi Tengah,  Kamis  (10/11) pagi.

Tim sepak bola Gorontalo yang mengicar kemenangan mengambil inisiatif serangan sejak peluit kick off dibunyikan, terus menerus melakukan gempuran ke area pertahanan Papua, Gorontalo mampu unggul 1-0. Tak ingin kalah, tim asuhan Yance Rumbino langsung mengambil inisiatif serangan.

Tobias Solossa dan rekan-rekannya terus berupaya melakukan serangan untuk menyamakan kedudukan. Gol yang ditunggu oleh suporter dan pendukung Papua akhirnya tercipta lewat kaki Adriano Malibela skor 1-1 bertahan hingga turun minum.

Pada babak ke dua perubahan dilakukan oleh Coach Yance Rumbino, intensitas serangan Papua semakin meningkat. Alhasil, Papua berhasil merubah kedudukan menjadi 2 – 1 lewat kaki Tobias Solossa yang juga merupakan anak sang legenda sepak bola Nasional, Ortizan Solossa, hasil ini bertahan hingga peluit akhir dibunyikan wasit.

Dengan hasil ini, tim sepak bola Papua lolos ke POPNAS 2023 di palembang. Walaupun masih menyisahkan satu laga melawan tuan rumah Sulawesi Tengah, namun apapun hasilnya tidak merubah posisi Papua sebagai juara grup A. Di babak final, Papua masih menunggu lawan juara grub B.

Pelatih tim sepak bola Pra Popnas Papua, Yance Rumbino tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya usai pertandingan, Yance mengatakan kemenangan tersebut selain membawa Papua lolos ke Popnas tahun depan, juga anak asuhannya lolos ke babak final.

“Kita sudah capai target lolos ke Popnas 2023 Palembang, sekarang anak-anak harus siap tampil di final, dengan doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Papua, kita bisa meraih medai emas Pra Pekan Olahraga Pelajar Nasional ( Pra Popnas) Zona V 2022,” ungkapnya.

Yance juga mengindikasikan melakukan rotasi skuad saat menghadapi tuan rumah Sulawesi Tengah, Jumat (11/11) sore. Hal itu dilakukan demi menjaga kondisi fisik para pemain untuk laga final pada hari Minggu (13/11) pagi.

“Anak-annak dihadapkan pada padatnya jadwal pertandingan. Tobias Solossa dkk harus pertanding tiap hari, dan waktu istirahat untuk babak final hanya sehari, sehingga mau tak mau saya harus pintar-pintar merotasi para pemain sehingga tidak ada yang mengalami masalah cedera,” jelasnya.

Pasalnya, tim pelatih juga harus memastikan kondisi para pemain intinya dalam keadaan bugar betul jelang babak final nanti. “Kemungkinan saya akan melakukan rotasi pemain, saya ingin pemain tampil prima di babak final,” tegasnya.