Pasific Pos.com
Info Papua

Buku Transformasi Papua: Membangun Harapan Baru Menuju Indonesia Emas 2045

Staf Ahli Gubernur Bidang Pengembangan Masyarakat dan Budaya, Matias B. Mano bersama penulis buku Transformasi Papua, Yohanis Nussy.

Jayapura, — Papua Youth Creative Hub resmi meluncurkan buku Transformasi Papua dalam sebuah acara yang berlangsung di Jayapura, Rabu (20/8).

Acara ini dihadiri Penjabat Gubernur Papua yang diwakili oleh Staf Ahli Gubernur Bidang Pengembangan Masyarakat dan Budaya, Matias B. Mano, serta diwarnai dengan talk show yang menghadirkan pemuda, akademisi, dan tokoh masyarakat untuk membahas masa depan Papua dalam kerangka Indonesia Emas 2045.

Dalam sambutannya, Matias B. Mano, mengatakan peluncuran buku Transformasi Papua yang digelar hari ini tidak sekadar menjadi ajang literasi, namun menjadi simbol semangat baru dalam membangun Papua yang inklusif dan maju.

Ia menegaskan bahwa usia ke-80 Republik Indonesia harus dimaknai lebih dari sekadar perayaan kemerdekaan, melainkan sebagai momen refleksi dan penataan arah bangsa ke depan.

“Papua harus menjadi bagian penting dari narasi besar Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” ujarnya.

Menurutnya, peluncuran buku ini merupakan langkah nyata dalam mendokumentasikan perjuangan, pemikiran, dan harapan tentang Papua yang terus mengalami transformasi dari pinggiran menjadi pusat perhatian, dari ketertinggalan menjadi kekuatan, dan dari tantangan menjadi peluang.

Ia juga berharap talk show yang digelar dalam rangkaian acara ini menjadi ruang dialog terbuka. “Kita ingin membangun Papua berdasarkan pengalaman, data, dan partisipasi masyarakat. Buku Transformasi Papua bukan hanya soal infrastruktur, tetapi soal manusia Papua, pemuda yang kritis, percaya diri, dan beriman,” tambahnya.

Sementara itu, penulis buku Transformasi Papua, Yohanis Nussy, dalam paparannya mengungkapkan bahwa percepatan pembangunan di Papua sudah menunjukkan banyak lompatan strategis.

Namun, ia tidak menutup mata atas masih banyaknya kekurangan yang menjadi sumber keluhan masyarakat, khususnya dalam implementasi Otonomi Khusus (Otsus).

“Banyak hal strategis yang tidak dilakukan secara produktif. Karena itu kita perlu refleksi dan kolaborasi nyata untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan tersebut,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya kemitraan sejati antara pemerintah dan masyarakat serta pemberian ruang afirmatif yang benar-benar dijalankan, bukan sekadar janji di atas kertas.

Yohanis mendorong agar generasi muda Papua diberikan ruang nyata di semua lini pembangunan. Ia bahkan mencontohkan keberadaan Papua Youth Creative Hub yang berhasil mengumpulkan 100 pemuda pelaku usaha, sebagai contoh konkret dari potensi besar generasi muda Papua yang perlu didukung penuh.

Ketua Umum Papua Youth Creative Hub, Simon Tabuni, juga menyampaikan harapannya agar buku ini bisa menjadi bahan bacaan penting bagi berbagai pihak.

“Buku ini merekam sejarah pembangunan Papua secara komprehensif, baik sebelum maupun sesudah integrasi dengan Indonesia. Ini harus menjadi referensi dan inspirasi untuk keterlibatan pemuda dalam pembangunan,” katanya.

Menurutnya, saat ini pemuda Papua belum mendapat ruang partisipasi yang cukup dalam kebijakan pembangunan daerah. Launching buku ini menjadi langkah awal untuk mengangkat suara mereka agar didengar oleh pemerintah dan pemangku kebijakan lainnya.

Acara peluncuran buku dan talk show ini diharapkan menjadi pemantik lahirnya karya-karya lain dari anak-anak muda Papua, serta memperkuat komitmen bersama dalam membangun Papua yang maju, damai, dan setara dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Leave a Comment