Jakarta – Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XX Papua bekerja sama dengan Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) untuk mengawasi penyelenggaraan PON 2021.
PB PON dan LADI menandatangani kerja sama di Belleza Hotel Permata Hijau Jakarta Selatan, Sabtu (28/11/2020). Hadir Sekretaris Umum PB PON Elia I. Loupatty serta Ketua LADI Zaini Khadafi Saragih.
Ketua LADI Zaini Khadafi Saragih menyambut baik kerja sama tersebut. LADI sebetulnya telah menjadi partner independen dalam pengawasan doping di berbagai setiap penyelenggaraan kejuaraan olahraga sebelumnya.
Tahun ini sedikit berbeda buat LADI. Untuk pertama kalinya mereka ditugasi secara resmi oleh PB PON Papua untuk langsung mengawasi pekan olahraga empat tahunan itu.
“Kalau PON sebelumnya tidak ada penyerahan tugas secara resmi seperti ini. Sekarang dari PB PON menyerahkan tugas pengawasan doping ke LADI, baru nanti LADI akan membentuk tim untuk bertugas jadi akan berbeda konsekuensinya nanti,” ujar Zaini.
Pada penyelenggaraan PON tahun depan diharapkan tidak akan ada kecurigaan antar-kontingen di PON Papua nanti. Karena pengawasan dilaksanakan oleh lembaga independen tanpa melibatkan pihak penyelenggara ataupun pemerintah.
“Kalau dengan kondisi begini, orang-orang tidak akan mempertanyakan proses pengawasan doping lagi karena yang menyelenggarakan LADI bukan PB PON atau pemerintah Papua,” tutur Zaini.
“Ini berbeda kalau misalnya yang menyelenggarakannya PB PON atau pemerintah Papua. Mereka bisa curiga jangan-jangan ini pengawasannya timbang pilih,” ucapnya mengakhiri pernyataan.
Adapun bentuk pengawasan dari LADI nantinya berupa pengujian sampel sejumlah atlet. Sampel akan dikirim ke Doha, Qatar, untuk diketahui hasilnya.
Sementara itu, Sekum PB PON XX Papua, Elia Loupatty mengatakan, pengawasan doping penting karena merupakan ketentuan yang harus dipenuhi dalam setiap penyelenggaraan kejuaraan.
PON Papua 2021 pun diharapkan tak cuma sukses secara penyelenggaraan, tapi juga bebas dari doping.
“Kerja sama ini salah satu persyaratan bahwa penyelenggaraan PON harus ada tes doping sehingga karena sifatnya independen maka di Indonesia kami bekerja sama dengan LADI,” katanya.