Pasific Pos.com
PON Papua 2021

Atlet Selam Pemecah Rekor Nasional Gagal Sumbangkan Emas untuk Papua

JAYAPURA – Margaretha Herawati gagal menyumbangkan emas untuk Papua di cabang olahraga Kolam Selam nomor 100 M Bifins PON XX Papua.

Atlet pemecah rekor nasional yang tak pernah absen meraih emas di dua kali PON ini, hanya finish di urutan ke empat dengan catatan waktu 52.18 detik. Sementara finish pertama diraih Raqi’el Az Zahra dengan waktu 51.66 detik

Saat ditemui, Margaretha mengaku di iven PON kali ini ia memang tidak menargetkan medali emas. Padahal diketahu Margaretha menjadi salah atlet yang dikontrak KONI Papua untuk bisa menyumbangkan emas bagi Papua

“Saya bertanding all out, saya memang tidak menargetkan emas, kita realiastis saja apalagi kita lihat tadi kan tidak ada pemecahan rekor nasional. Sedangkan saya pemegang rekor nasional 49,76 detik, jadi saya rasa ini memang hanya ajang untuk menaikkan Papua. Target ada, tetapi balik lagi harus realistis,” ungkapnya

Margaretha pun mengungkapkan, akibat pandemi selama hampir dua tahun ini memperngaruhi porsi latihan sehingga tampil tidak bisa maksimal

“Pandemi bukan hanya mempengaruhi ajang PON tapi bahkan olimpiade, seluruh atlet dunia perfomanya naik turun. Jadi sikon pandemi ini tidak bisa bilang harus target, tapi sebagai atlet saya do all the best,” ungkapnya

Intinya, lanjut Margaretha ia telah berjuang memberikan yang terbaik namun semua kembali ke sang Pencipta

“Di olimpiade banyak juara baru juga, dan yang lama juga masih tetap eksis. Namun saya lihat disini (cabor Kolam Selam PON XX) tidak banyak pemecahan rekor dan saya yakin tidak akan banyak pemecahan rekor,” akunya memprediksi

Ditanya persiapan untuk nomor selanjutnya? “Nothing to loose saja,” jawabnya.

Sementara itu di tempat terpisah, Ketua POSSI Papua, Gilbert Yakwart mengaku kecewa dengan hasil yang diraih Margaretha

“Pastinya kami sangat kecewa, karena dia (Margaretha) andalan kami untuk nomor 100 M Bifins Putri, dia pecahkan rekor di nomor ini. Tapi sekarang malah di urutan keempat,” ungkap Gilbert

Ia menegaskan, akan memanggil pelatih untuk mendengarkan langsung apa yang menjadi penyebab kekalahan anak asuhnya

“Kita juga komunikasi dengan Sekum Koni Papua sebagai penangggung jawab atlet kontrak. Ini harus dibicarakan, karena kita sudah mengeluarkan dana besar untuk mengontrak atletnya, dengan harapan memberikan emas di nomor yang diandalkan, namun hanya di urutan empat. Kira kira sanksi apa yang akan diberikan KONI nantinya, itu yang kita mau bicarakan,” tegasnya

Menurut Gilbert, melihat trade record-nya yang gemilang sejak PON Riau dan PON Jabar, membuat Papua optimis akan meraih emas, namun ternyata hasilnya jauh dari yang dibayangkan

Apalagi, keluh Gilbert, Margaretha sendiri tidak pernah berkomunikasi dengan pengurus POSSI Papua

“Dia hanya mau berkomunikasi dengan KONI, tidak dengan kami,” kata Gilbert. (humas pb pon papua)

Artikel Terkait

Hari Terakhir, Papua Kawinkan Emas dari Cabor Selam

Bams

Annisa Fabiola Sumbang Emas Untuk Papua Dari Selam Laut

Bams

Annisa Fabiola persembahkan emas bagi Papua dari fins swimming 6.000 meter putri

Bams

Papua Persembahkan Emas Kedua di Selam Kolam

Bams

Margaretha Tepati Janji, Sumbangkan 1 Emas untuk Papua di Cabor Selam Kolam

Bams

Borong Emas di Cabor Kolam Selam, Atlet Jatim Pecahkan Rekor Nasional

Bams