Pasific Pos.com
Sosial & Politik

Herlin Monim Ingatkan Pancasila Bukan Sekedar Hafalan, Tapi Harus Dihayati dan Diamalkan Dalam Kehidupan Sehari-hari.

Wakil Ketua I DPR Papua, Herlin Beatrix Monim, SE. MM saat menyampaikan materi dalam satu kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Numbay Dok V Atas, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Selasa, 19 Agustus 2025, siang. (Foto Tiara).

“Pancasila Menjadi Filter Bagi Generasi Muda di Tengah Perkembangan Teknologi’

‎Jayapura : Pancasila adalah dasan negara dan ideologi bangsa Indonesia, sehingga penguatan nilai nilai Pancasila dapat membentuk karakter individu yang berintegritas, bertanggungjawab dan memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.

Untuk itu, Wakil Ketua I DPR Papua, Herlin Beatrix Monim, SE. MM, menekankan, bahwa pentingnya penguatan nilai-nilai Pancasila di kalangan masyarakat Papua melalui gerakan relawan dan implementasi kebijakan yang tepat sasaran.

‎Hal ini disampaikan Beatrix Monim usai menyampaikan materi Penguatan relawan gerakan kebajikan pancasila kepada kelompok masyarakat, di Hotel Numbay Dok V Atas, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Selasa, 19 Agustus 2025.

‎Hadir dalam kegiatan itu, anggota Komisi XIII DPR RI Dapil Papua, Tonny Tesar, S. Sos, Ketua Fraksi NasDem DPR Papua, Dwita Handayani dan dihadiri kurang lebih dua ratus orang peserta, dengan mengusung tema “Implementasi nilai pancasila dalam pendidikan karakter Masyarakat”.

Dengan demikian, Politisi NasDem Papua itu pun ingatkan, Pancasila bukan hanya sekedar hafalan, tetapi harus dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Wakil Ketua I DPR Papua, Herlin Beatrix Monim, SE. MM saat menyampaikan materi dalam satu kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Numbay Dok V Atas, Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Selasa, 19 Agustus 2025, siang. (Foto Tiara).


‎Sebab kata Herlin Beatrix Monim, nilai-nilai luhur budaya, agama, dan kehidupan sosial di Papua yang rentan terhadap konflik, sehingga itu harus diwujudkan dan diamalkan melalui nilai-nilai Pancasila.

‎Dengan begitu, lanjutnya, masyarakat dapat meminimalisir setiap potensi konflik di tengah keberagaman budaya, agama, dan suku.

‎Menurutnya, tingginya nilai pengamalan Pancasila di Papua, baik dalam kehidupan beragama, berbangsa, maupun sosial, dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.

‎”Papua ini bisa menjadi contoh bagi Indonesia karena tingginya toleransi dan persatuan di tengah perbedaan pilihan dan pendapat,”ujar Herlin Monim, sapaan akrabnya.

‎Ia juga menegaskan, jika pentingnya implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan pemerintah, terutama dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

‎Untuk itu, Herlin Monim berharap, adanya pemerataan pembangunan di seluruh tanah Papua yang lebih adil dan merata.

‎Oleh karena itu, kata Herlin Monim, perlu mendorong agar semangat nasionalisme diajarkan sejak dini melalui kurikulum pendidikan yang relevan.

‎”Nilai-nilai kebangsaan, solidaritas, persatuan, musyawarah, dan ketuhanan harus menjadi fondasi utama dalam berbangsa,” tegasnya.

‎Untuk itu, ia berharap agar pelajaran-pelajaran yang memacu semangat nasionalisme dikembalikan dalam kurikulum pendidikan.

‎Legislator Papua itu juga menekankan bahwa Pancasila sangat relevan dari tahun 1945 hingga saat ini, mengikuti perkembangan zaman tanpa berubah nilai dasarnya.

“Pancasila menjadi filter bagi generasi muda di tengah perkembangan teknologi,” tandas Herlin Monim.

Oleh karena itu, ia pun berharap, pelajaran pelajaran tentang Pancasila harus tetap ada dalam kurikulum.

‎Dalam konteks implementasi nilai-nilai Pancasila, Perempuan Pertama yang menjadi Wakil I DPR Papua ini mengapresiasi kegiatan sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah pusat dan daerah.

‎Bahkan pihaknya mendukung pembentukan badan atau lembaga yang fokus pada penguatan nilai-nilai Pancasila di Papua, jika dianggap perlu.

Perempuan asal Sentani Kabupaten Jayapura itu menambahkan, jika ‎nilai toleransi dan pengamalan Pancasila di Papua dapat menjadi contoh bagi provinsi lain di Indonesia.

“Kiita memaknai nilai-nilai Pancasila dalam keberagaman, sehingga kita tidak mudah terpancing dengan isu-isu yang dapat memicu konflik,”tandas Herlin Monim. (Tiara).

Leave a Comment