Terpilih dari Ribuan Pendaftar, 127 Peserta Ikut Program Pelatihan di IPN

Mimika, – Sebanyak 127 peserta mengikuti Program Pelatihan Siswa (Apprentice) Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN). Mereka berhasil terpilih setelah mengikuti seleksi ketat yang diikuti 4.938 pendaftar.

“Adik-adik semua yang hadir di tempat ini adalah orang-orang terpilih, manfaatkan semaksimal mungkin kesempatan ini. Jangan ada yang berhenti di tengah jalan. Kalian harus bisa buktikan bahwa kalian semua bisa dan mampu menyelesaikan program pelatihan ini,” kata Senior Vice President Community Development, Nathan Kum kepada peserta pelatihan saat membuka Program Pelatihan Siswa di Multipurpose building Kuala Kencana Timika, Mimika, Jumat (3/5).

Nathan mengatakan peserta terpilih ini mengikuti seleksi psikotes, pemeriksaan kesehatan, dan administrasi. Siswa dengan latar belakang pendidikan SMK dan SMA menjadi salah satu syarat untuk dapat mengikuti program ini. Sebanyak 127 peserta terdiri dari 47 dari Suku Amungme, 46 dari Suku Kamoro, 23 dari lima suku kerabat, dan 11 dari Papua dan non-Papua.

“Komposisi peserta adalah 101 laki-laki dan 26 perempuan. Ini merupakan komitmen IPN untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan beragam,” kata Nathan yang menyematkan safety helmet secara simbolis kepada perwakilan peserta, menandai dibukanya pelatihan.

Ia menjelaskan program pelatihan berdurasi satu tahun dengan rincian enam bulan pelatihan intensif di dalam institusi dan enam bulan pelatihan kerja di sejumlah departemen PT Freeport Indonesia. Program mencakup enam jurusan yakni Kelistrikan, Pengelasan, Mekanik Alat Berat, Operator Pabrik, Alat Berat, dan Penambang.

Pemakaian hemet scara sibolis dilakukan oleh Senior Vice President Community Development, Nathan Kum kepada salah satu peserta Program Pelatihan Apprentice di Gedung ¬Multipurpose Kuala Kencana, Jumat (3/5).

Program pelatihan yang telah berlangsung sejak 2003 ini memperkenalkan serangkaian pelatihan intensif untuk mendidik generasi pekerja unggul di industri pertambangan. Dalam pelaksanaan program pelatihan, IPN didukung oleh departemen Community Affairs, Learning & Organization Development, Papuan Affair Development, dan departemen terkait di lingkup perusahaan dan kontraktor.

“Program ini dirancang untuk memberikan siswa pengalaman praktis yang mendalam dan keterampilan teknis yang dibutuhkan untuk sukses dalam industri pertambangan,” kata IPN General Superintendent Suzan Kambuaya selaku Penanggung Jawab Program.

Seorang peserta dari Suku Amungme Nani Natkime mengaku senang dan bersyukur terpilih mengikuti pelatihan. “Dengan program ini saya dapat mengembangkan diri dan berharap menjadi pekerja yang nantinya dapat diandalkan oleh PT. Freeport Indonesia untuk membangun tanah ini.”

Untuk diketahui IPN adalah sebuah lembaga pendidikan yang didirikan dan dikelola PTFI. IPN terletak di area seluas 8 hektare di area industri PTFI di Kuala Kencana. Memiliki fasilitas di antaranya ruang-ruang kelas yang nyaman, bengkel besar, area simulasi tambang bawah tanah, simulator untuk operasi truk, alat tambang operasional, perpustakaan, serta lingkungan yang aman dan memadai untuk praktek pelatihan.

Related posts

BTM : Kemenangan Ini Adalah Kemenangan Rakyat Papua

Bams

Diserbu Informasi Hoaks, Mari-Yo Ingatkan Pemilih dan Pendukung Berhati hati

Jems

Kapolresta Sikapi Rencana Aksi Unjuk Rasa Terkait Pernyataan Wali Kota Jayapura

Fani

514 TPS di Wilayah Papua Belum Lakukan Pencoblosan, Terbanyak Papua Tengah

Fani

26 Rumah di Jayapura Ludes Dilahap Api, Kerugian Ditaksir Capai Miliaran Rupiah

Fani

Papua Diharapkan Jadi Contoh Implementasi Program MBG

Bams

Leave a Comment