Pasific Pos.com
Ekonomi & Bisnis

Upaya Perum Bulog Bersama BKKBN Turunkan Angka Gizi Buruk dan Stunting di Papua

Foto bersama jajaran Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Nerius Auparay sembari menunjukkan beras Fortivit usai kedua instansi menandatangani kerjasama. (Foto : Istimewa)

Jayapura – Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat melakukan penandatanganan perjanjian kerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua terkait upaya percepatan penurunan angka gizi buruk dan stunting di Provinsi Papua dalam bentuk penyediaan pangan.

Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh Kepala Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat, Raden Guna Dharma dan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Nerius Auparay di Kota Jayapura, Selasa (25/1/2022).

Guna Dharma menyebut, penyediaan pangan oleh Perum Bulog Kanwil Papua dan Papua Barat merupakan tindaklanjut kerjasama Perum Bulog Pusat dan BKKBN Pusat.

“Kami di daerah membantu program pemerintah khususnya menurunkan angka gizi buruk dan stunting. Karenanya tanda tangan ini merupakan tindaklanjut arahan Direksi,” kata Guna Dharma.

Dia menyebut, penyediaan pangan berupa beras Portivit yang merupakan produksi Perum Bulog.

“Beras Portivit yakni beras yang mengandung 8 vitamin dan mineral diantaranya zat besi (FE), asam folat, vitamin A, B1, B3,B6, B12 dan zinc,” jelas Guna Dharma.

Adapun manfaat beras Fortivit yaitu meningkatkan stamina dan imunitas tubuh, melancarkan sirkulasi darah, menjaga fungsi jantung, syaraf otak, mata, dan telinga. Selain itu, menjaga kesehatan sistem reproduksi, sistem pencernaan, rambut, kulit, sensivitas indera perasa dan indera penciuman.

Kedua pimpinan instansi berjabat tangan usai tandatangan kesepakatan.

“Mengandung 8 vitamin dan mineral sangat cocok dikonsumsi untuk semua kalangan usia, terutama anak – anak yang masih dalam masa pertumbuhan,” kata Guna Dharma.

“Beras ini sangat baik dikonsumsi oleh anak – anak karena bisa mencegah stunting (kekerdilan) sesuai dengan program Pemerintah dan harapan Bulog menurunkan angka stunting hingga 14,5 persen pada tahun 2024,” kata Guna Dharma.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Nerius Auparay mengapresiasi Perum Bulog yang telah bekerjasama dengan pihaknya.

“Upaya yang dilakukan oleh Perum Bulog ini adalah hal luar biasa, sehingga keluarga yang beresiko stunting harus mendapat penanganan termasuk pemberian pangan yang sudah disiapkan Perum Bulog dalam rangka intervensi penanganan gizi buruk dan stunting,” kata Nerius.

Nerius berharap, kerjasama tersebut bisa bermanfaat bagi masyarakat di Papua dan berharap bantuan pangan tersebut tersalurkan dengan baik. (Zul)