Universitas Jayapura Hadir di Kampung: Inovasi Akademik Ubah Pepaya Jadi Solusi Kesehatan dan Ekonomi Masyarakat di Arso 2
KEEROM — Peran perguruan tinggi dalam menjawab persoalan riil masyarakat kembali ditunjukkan Universitas Jayapura melalui Program Pengabdian Masyarakat PM-BEM Berdampak di Kampung Arso 2, Kabupaten Keerom.
Lewat pendekatan akademik yang aplikatif, Universitas Jayapura menginisiasi pemanfaatan pepaya sebagai solusi terpadu untuk kesehatan dan penguatan ekonomi warga.
Dengan dukungan Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) Kemendiktisaintek RI Tahun 2025, Universitas Jayapura memperkenalkan konsep Apotek Hidup berbasis TRIPEPA (pemanfaatan biji, daun dan buah pepaya) sebagai inovasi berbasis riset dan kearifan lokal.
Program ini dirancang untuk membantu pencegahan malaria yang masih menjadi tantangan di wilayah Arso, sekaligus membuka peluang ekonomi baru dari potensi yang selama ini terabaikan.

Keterlibatan sivitas akademika menjadi kekuatan utama program. Dosen dan mahasiswa lintas program studi Kebidanan, Keperawatan, dan Farmasi turun langsung ke kampung, mendampingi warga bersama Kelompok Tani Berkah dan Karang Taruna Kharisma.
Pendampingan ini menghasilkan berbagai produk inovatif, seperti teh daun pepaya sebagai herbal pendukung pencegahan malaria, serbuk larvasida dari biji pepaya untuk membantu memutus siklus nyamuk Anopheles, serta keripik pepaya bernilai gizi dan berpotensi pasar.
Universitas Jayapura tidak hanya mentransfer pengetahuan, tetapi juga membangun sistem. Warga dilatih menanam pepaya sebagai apotek hidup di halaman rumah, menerapkan standar pengolahan yang aman dan higienis, menggunakan alat produksi sederhana, hingga memahami dasar manajemen usaha dan pengemasan produk.
Pendekatan ini menegaskan peran universitas sebagai mitra pembangunan kampung, bukan sekadar pelaksana program jangka pendek.
Dampak program mulai dirasakan masyarakat. Kesadaran akan pencegahan malaria berbasis lingkungan meningkat, kemandirian kesehatan tumbuh melalui alternatif herbal yang terjangkau, dan aktivitas ekonomi lokal mulai bergerak lewat produksi serta pemasaran produk TRIPEPA.

“Sekarang kami tidak hanya menanam pepaya, tetapi juga memahami manfaatnya untuk kesehatan dan penghasilan keluarga,” ungkap salah satu warga.
Program pengabdian ini mencerminkan komitmen Universitas Jayapura dalam mendukung pencapaian SDGs, khususnya SDGs 3 (Kehidupan Sehat dan Sejahtera) dan SDGs 1 (Tanpa Kemiskinan), sekaligus mendukung Asta Cita Pemerintah.
Dari Kampung Arso 2, Universitas Jayapura menunjukkan bahwa inovasi akademik yang membumi mampu menghadirkan dampak nyata bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
