Pasific Pos.com
Info Papua

Terobosan Lukas Enembe Membangun Infrastruktur Perhubungan

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, David Wondanak Telenggen

JAYAPURA – Dalam upaya akselerasi pembangunan infrastruktur perhubungan serta fasilitas penunjang sarana dan prasarananya, Dinas Perhubungan (Dishub) memprioritaskan program kerjanya dalam rangka menjawab visi dan misi sebelum berakhir masa jabatan Gubernur Papua, Lukas Enembe di tahun 2023.

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, David Wondanak Telenggen mengatakan banyak terobosan yang dilakukan oleh Guberur Papua, sehingga program pembangunan di bidang perhubungan terbangun dengan baik atas sinergitas dengan pemerintah pusat lewat kementerian, lembaga vertikal maupun horizontal.

Untuk di tahun 2022 ini, kami coba untuk gerakan dalam kepemimpinan saya bagaimana terus menjawab visi dan misi bapak gubernur (Lukas Enembe) dengan menyelesaikan beberapa pembangunan bandara maupun dermaga di wilayah adat Lapago, Mepago dan Anim Ha.

Mengingat tahun depan kepemimpinan Gubernur akan berakhir, maka Dinas Perhubungan telah mendorong pengerjaan lapangan terbang Ninia dan Saminage Kabupaten Yahukimo, di Mamit, Kabupaten Tolikara yang telah diresmikan oleh Gubernur Papua pada, Selasa 8 Februari 2022 lalu.

“Asas manfaat dari pembangunan lapangan terbang ini sudah dapat dirasakan oleh masyarakat di wilayah tersebut,” kata Telenggen kepada wartawan di Jayapura, Kamis (8/12/2022).

Menurutnya, pembangunan di bidang perhubugan untuk wilayah pegunungan Papua membutuhkan anggaran yang sangat besar, sehingga pembangunan lapangan terbang dianggarkan setiap tahun.  “Kita targetkan lapangan terbang Ninia dan Saminage bisa diresmikan oleh bapak Gubernur sebelum masa jabatannya berakhir,” tandasnya.

Dikatakan, pembangunan tidak hanya di wilayah Lapago, di tahun 2022 wilayah Mepago, Kata David, Dinas Perhubungan juga akan mendorong pembangunan terminal tipe B di kabupaten Nabire.

“Karena terminal ini akan menopang beberapa kabupaten; Intan Jaya, Dogiyai, Paniai, Deyai dan Nabire selaku terminal induk untuk wilayah mepago agar dapat diresmikan oleh bapak gubernur,” ujarnya.

Kemudian untuk wilayah Animha kami mendorongnya ke wilayah Boven Digoel, dalam pembangunan terminal tipe B  dalam menampung semua akses dari beberapa kabupaten yang berada di wilayah Animha.

Sementara untuk wilayah Tabi “kami akan mendorong pembangunan terminal tipe B dan kabupaten Keerom tahun depan akan di review, dan juga kabupaten Jayapura tahun ini sedang dibangun terminal di kampung Toware, untuk wilayah batas kota ada terminal yang sudah di bangun dan dapat mengakses langsung kepada dermaga yang berada di belakang terminal,” terangnya.

Selain itu, kata David, Dinas Perhubungan Provinsi Papua juga melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan terkait pembangunan beberapa bandara di Papua.

“Prioritas kami adalah penerbangan perintis karena sangat penting bagi masyarakat rasakan sentuhan pemerintah, karena ada wilayah kementerian perhubungan yang kita tidak bisa masuk, seperti bandara Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Bandara Yahukimo,” pungkas David.

Kemudian kata David, pemerintah provnsi Papua juga sedang membangun Pelabuhan Laut Perintis Pulau Mambor di Nabire, Mapi dan Boven Digoel. Namun, anggaran yang terbatas, sehingga pembangunan dermaga dilakukan secara berkelanjutan. “Pembangunan Pelabuhan Laut Perintis Pulau Mambor sudah berjalan selama 4 tahun. Tapi kami punya target Pelabuhan Laut di Mappi bisa selesai dan diresmikan tahun 2023,” bebernya.

David menambahkan, tahun 2023 pembangunan infrastruktur perhubungan akan fokus di wilayah adat Mamta dan Saireri. “Dampak dari Daerah Otonomi Baru (DOB), maka fokus pembangunan kita hanya wilayah adat Mamta dan Saireri,” tambahnya.

Terkait dengan asset pasca pembentukan DOB, katanya, hasil koordinasi dengan BPK RI, aset Pemprov Papua yang dapat menghasilkan PAD akan kita kaji kembali untuk pengelolaannya, karena tentu dengan DOP, PAD provinsi induk (Papua-red) akan menurun secara drastis.